Jumat 16 May 2014 00:12 WIB

Relawan Patriot Indonesia Raya Ajak Indonesia Bangkit Bersama Prabowo-Hatta

Rep: Mohammad Akbar/ Red: Julkifli Marbun
  Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa (kanan) di sela Rakernas PAN, Jakarta, Rabu (14/5).  (Republika/Aditya Pradana Putra)
Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa (kanan) di sela Rakernas PAN, Jakarta, Rabu (14/5). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Patriot Indonesia Raya (Patria) mengajak seluruh elemen bersatu memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam pemilu presiden (pilpres) 2014.

Koordinator Gerakan Patria Widiyanto Saputro menyatakan pasangan Prabowo-Hatta, merupakan representasi kebangkitan Indonesia di berbagai bidang.

"Pak Prabowo tepat untuk memimpin Indonesia. Beliau sosok pemimpin yang memiliki visi jelas, tegas dan berani berkorban. Berani mengambil kebijakan yang tidak populis, namun baik untuk bangsa kedepan," kata Widiyanto yang juga Ketua bidang Hubungan Antarlembaga DPP Partai Gerindra di Jakarta.

Ia menambahkan, Prabowo memiliki konsep kepemimpinan dan program-program pembangunan yang jelas dan terbuka. "Enam program aksi Transformasi Bangsa Partai Gerindra merupakan representasi dari kebijakan yang akan diusung Pak Prabowo. Sampai saat ini belum ada capres yang menunjukkan platform kepemimpinan dan pembangunan dengan terbuka seperti beliau," tukasnya.

Widiyanto juga mengapresiasi pasangan Prabowo, Hatta Rajasa. Menurutnya, Hatta sangat serius untuk mendampingi Prabowo dalam Pilpres mendatang. Hal ini dibuktikan dengan mundurnya Hatta dari jabatan Menteri Perekonomian RI.

Gerakan Patria juga menyayangkan sikap calon pesaing Prabowo-Hatta, Joko Widodo. Capres yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut dinilai tidak jantan karena urung mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 soal persyaratan capres dan cawapres memang tidak mensyaratkan kepala daerah yang maju dalam pilpres untuk mundur dari jabatannya. Kepala daerah yang maju dalam pilpres bisa saja hanya mengajukan cuti kepada presiden seperti yang dilakukan Jokowi.

"Kalau hanya cuti, seakan tidak mau kehilangan jabatan. Kalau besok kalah berarti kembali ke Jakarta lagi. Balik Kucing. Apakah ini etis dan patut dicontoh?" tukasnya.

Gerakan Patria sendiri meminta kepada masyarakat melihat sikap yang diambil Jokowi terkait pencalonannya sebagai capres dan ketidakinginannya untuk mundur dari jabatan Gubernur.

"Tentu masyarakat bisa menilai siapa yang lebih pantas dan siapa yang haus kekuasaan. Sudah saatnya mengurai yang kusut, membersihkan yang kotor, meluruskan yang bengkok dan memastikan seluruh warga negara mendapatkan haknya”.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement