Sabtu 19 Apr 2014 13:06 WIB

Partai Islam Diminta Jangan Gegabah Ambil Langkah

Rep: gilang akbar prambadi/ Red: Muhammad Hafil
 Sekretaris Majelis Pertimbangan Partai MPP Partai Amanat Nasional (PAN) Azwar Abubakar saat menghadiri Konferensi Bersatu untuk menangkan Islam di Cikini, Jakarta, Kamis (17/4).  (Antara/M.Agung Rajasa)
Sekretaris Majelis Pertimbangan Partai MPP Partai Amanat Nasional (PAN) Azwar Abubakar saat menghadiri Konferensi Bersatu untuk menangkan Islam di Cikini, Jakarta, Kamis (17/4). (Antara/M.Agung Rajasa)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah euforia terjungkalnya prediksi sejumlah lembaga survei terkait perolehan suara parpol-parpol Islam di Pileg kemarin, pengamat politik meminta partai-partai tersebut tetap cermat. Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yuda mengatakan, memang benar parpol-parpol Islam ternyata masih meraup banyak suara di tengah prediksi sejumlah lembga survei yang mengatakan mereka akan jebok di tahun 2014. 

Akan tetapi, dia meminta parpol-parpol Islam untuk tetap memiliki pertimbangan dalam mengambil langkah selanjutnya. Khususnya menanggapi koalisi poros tengah yang saat ini tengah intens digadang-gadang. 

“Harus penuh pertimbangan bila ingin memenangkan Pilpres. Poros tengah harus melihat sosok yang kuat untuk diajukan,” ujar dia dalam sebuah diskusi politik di Cikini, Jakarta Pusat Sabtu (19/4). 

Hanta menekankan, berbeda dengan Pilpres, para pemilih tidak akan melihat siapa dari partai mana. Menurutnya nilai dari sosok capres itu sendiri lah yang akan menarik masyarakat untuk memilih.

Maka dari itu, Hanta mengingatkan kepada partai-partai Islam untuk pintar melihat elektoralis tokoh saat ini yang siapa maju sebagai capres. “Harus melihat itu, kalau tidak ada dari lingkungan partai Islam, artinya strategi 2009 dengan mendukung calon lain yang dinilai sangat kuat patut kembali dilakukan,” saran dia. 

Seperti diketahui perolehan suara lima parpol Islam perserta Pileg 2014 selamat dari prediksi jeblok yang diperkirakan sejumlah lembaga survei. Mengacu pada hasil hitung cepat, bila digabungkan suara seluruh partai Islam mencapai 32 persen. 

Jumlah ini dinilai menjadi modal kuat untuk partai-partai Islam membangun koalisi sendiri untu maju ke Pilpres 9 Juli. Namun sayang, sampai saat ini belum ada tokoh yang pantas dari Parpol Islam untuk dapat mewakili mereka di Pilpres nanti.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement