Jumat 18 Apr 2014 03:58 WIB

PBB Merasa Suaranya 'Dirampok' di Pekalongan

Partai Bulan Bintang
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Partai Bulan Bintang

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Dewan Pimpinan Cabang Partai Bulan Bintang Kota Pekalongan, Jawa Tengah, melaporkan adanya dugaan kesalahan rekapitulasi suara kepada panitia pengawas pemilihan umum.

Ketua DPC PBB Kota Pekalongan, Eko Lusjianto di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa partai yang dipimpinnya merasa sudah 'dirampok' pada Pemilihan Legislatif, 9 April 2014 karena dari penghitungan internal partai berlambang bulan dan bintang itu mendapatkan suara 2.354.

Akan tetapi, kata dia, Partai Golkar sebagai pesaing utama dalam perebutan kursi terakhir hanya memperoleh sisa suara sebanyak 2.323 dari jumlah total 13.687 suara.

"Artinya, sisa suara Partai Golkar seharusnya lebih sedikit dibandingkan dengan yang diraih PBB sehingga kami seharusnya yang berhak atas satu kursi dari daerah pemilihan Pekalongan Barat," katanya.

Ia mengatakan PBB mempunyai semua bukti baik, seperti C-1 maupun D-1 sehingga kasus itu telah dilaporkan kepada Panwaslu.

Akibat adanya kesalahan rekapitulasi suara maupun pencatatan suara di Panitia Pemungutan Suara Pekalongan Barat, kata dia, maka Golkar lebih diuntungkan dan PBB dirugikan.

"Bisa saja itu kesalahan penulisan atau keliru saat merekapitulasi suara. Akan tetapi dampaknya fatal bagi PBB yang seharusnya memperoleh satu kursi. Kami ingin Pemilu 2014 berjalan jujur dan adil sehingga kasus ini akan dilaporkan kepada Panwaslu," katanya.

Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar lembaga Panwaslu Kota Pekalongan, Bambang Sukoco mengatakan Panwaslu telah menerima laporan dugaan kasus itu dari PBB terkait selisih suara.

"Akan tetapi, PBB saat melapor tidak disertai dengan bukti dan saksi sehingga kami belum bisa menindaklanjutinya. Kami sudah sampaikan pada PBB membawa bukti yang dibutuhkan agar segera bisa ditindaklanjuti," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement