Kamis 17 Apr 2014 16:11 WIB

Dewan Pertimbangan Kecewa dengan Perolehan Suara Golkar

akbar tanjung
Foto: old app
akbar tanjung

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Rapat pleno Dewan Pertimbangan Partai Golkar yang digelar Rabu (16/5) malam hampir semua pesertanya menyuarakan kekecewaan atas hasil yang diraih Golkar dalam pemilu legislatif 9 April lalu.

"Sebab Golkar hanya mendapat 14,9 persen, jauh dari target yang dicanangkan DPP Golkar sebesar 27 persen," kata Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Golkar Akbar Tandjung kepada wartawan di Jakarta, Kamis siang.

Dia mengatakan, capaian suara Golkar yang sangat jauh dari target ini karena DPP tidak sungguh-sunguh mengurus partai, seperti dalam konsolidasi partai, kaderisasi dan juga respon atas slogan "Suara Golkar adalah Suara Rakyat" yang tidak dikaji secara mendalam sehingga hasil yang dicapai dalam pemilu lalu tidak lebih dari 15 persen.

"Karena itu, Wantim mengusulkan evaluasi menyeluruh atas kinerja DPP. Selain itu mengusulkan agar ada perubahan yang signifikan dalam menghadapi agenda politik pemilihan presiden (pilpres) Juli mendatang," katanya.

Akbar menjelaskan, tiga butir keputusan rapat Wantim yang intinya merupakan evaluasi menyeluruh atas capaian suara Golkar dalam pemilu lalu dan juga kinerja partai serta menghadapi agenda strategis pilpres, tertuang dalam keputusan pleno Wantim dan dikirim ke DPP Golkar, termasuk Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie (ARB) Kamis .

Keputusan Wantim ini juga akan dikirim ke pengurus DPP Golkar tingkat I dan II, ormas-ormas pendukung Golkar dan organisasi sayap di bawah naungan Golkar.

DPP tidak berhasil

Tiga butir keputusan pleno Wantim DPP Golkar tersebut, pertama, wantim menilai DPP tidak berhasil dalam memenuhi target perolehan suara dalam pemilu. Karena itu, diperlukan evaluasi menyeluruh atas kegagalan tersebut. "Juga harus dilakukan perbaikan ke depan dalam hal infrastruktur partai, kaderisasi dan memperkuat institusi partai," katanya.

Kedua, berkaitan dengan pilpres, karena Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie (ARB) tetap akan maju sebagai capres, maka Wantim tidak menghalangi dan malah mempersilakan dengan catatan ARB mengerti risiko dan implikasi dari keinginan untuk maju tersebut mengingat tingkat elektabilitas yang jauh di bawah kandidat lain.

Ketiga, berkenaan dengan adanya beberapa tokoh Golkar (Akbar Tandjung, Jusuf Kalla dan Luhut Panjaitan) yang bersedia maju sebagai cawapres dan diajak partai lain untuk mendampingi capresnya, maka Wantim menyarankan agar DPP tidak mempersoalkan hal itu.

Menurut Akbar, rapat pleno Wantim Golkar yang diikuti 20 tokoh Golkar ini merupakan rapat pleno ke-23 dan yang terbanyak diikuti angggota wantim. Hal itu mengingat pentingnya evaluasi atas hasil pemilu.

Ada pun tokoh Golkar anggota Wantim yang ikut rapat Rabu malam antara lain, Abdul Gafur, Fahmi Idris, Slamet Effendi Yusuf, Mahadi Sinambela, Ibrahim Ambong, KH Irsyad Djuaeli, Sri Redjeki dan Sarwono Kusumaatmadja.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement