Rabu 16 Apr 2014 23:16 WIB

Merasa Dicurangi, Pendukung Caleg PPP Tuding Kiai

 Petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) mensortir nama Daftar Calon Sementara (DCS) anggota legislatif   Partai Bulan Bintang di kantor KPU, Jakarta, Senin (22/4).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) mensortir nama Daftar Calon Sementara (DCS) anggota legislatif Partai Bulan Bintang di kantor KPU, Jakarta, Senin (22/4).

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Massa pendukung caleg Partai Bulan Bintang (PBB) menyebut kecurangan pemilu di Desa Potoan Laok, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan di Pulau Madura, Jawa Timur, karena ulah oknum kiai.

"Kok ada kiai menyuruh melakukan kecurangan?" teriak beberapa orang pengunjuk rasa tanpa menyebutkan nama kiai dimaksud di depan kantor Panwaslu Pamekasan, Rabu (16/4).

Massa pendukung caleg PBB Moh Tamyis nomor urut 9 berunjuk rasa di kantor Panwaslu Pamekasan. Mereka memprotes dugaan kecurangan dalam pelaksanaan pileg 9 April 2014.

Usai berunjuk rasa di kantor Panwaslu Kabupaten Pamekasan, massa selanjutnya bergerak ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jalan Brawijaya Pamekasan.

Di kantor KPU, massa pendukung caleg Moh Tamyis juga menyampaikan tuntutan yang sama. Yakni minta agar digelar penghitungan suara ulang di 3 TPS di Desa Potoan Laok, Kecamatan Palengaan, yakni TPS 6, 7 dan 8.

Dugaan adanya kecurangan di 3 TPS ini menguat setelah ditemukan kalau semua perolehan suara hanya untuk seorang calon, yakni caleg nomor urut 1, Bahrullah.

Tim sukses Moh Tamyis juga menemukan adanya pemalsuan tanda tangan saksi pada formulir rekapitulasi hasil perolehan suara atau C1 yang diduga dilakukan oleh penyelenggara pemilu di tingkat desa.

"Atas dasar itu maka kami minta kepada penyelenggara pemilu dan pengawas pemilu untuk menggelar penghitungan suara ulang di 3 TPS di Desa Potoan Laok, Kecamatan Palengaan itu," kata caleg PBB Moh Tamyis.

Ia menyatakan, penghitungan ulang hasil perolehan suara di TPS sebenarnya tidak rumit dan bisa dilakukan kapan saja. Hanya saja, petugas tidak mau melakukan itu, karena terindikasi terjadi kecurangan.

"Kalau tidak curang, kan tidak mungkin penyelenggara pemilu takut untuk melakukan penghitungan suara ulang," kata Tamyis.

Ribuan orang pendukung caleg ini datang ke kantor Panwaslu Pamekasan sejak pagi. Mereka menggunakan berbagai jenis kendaraan bermotor, baik roda dua, mau pun roda empat.

Panwaslu tidak mau merekomendasikan penghitungan suara ulang di 3 TPS di Desa Potoan Laok, Kecamatan Palengaan karena tidak ditemukan adanya bukti administrasi yang mengarah pada terjadinya pelanggaran.

Mengenai hasil perolehan suara yang semua mengarah kepada seorang caleg, Ketua Panwaslu Zaini menyatakan, itu bisa saja terjadi. Karena pelaksanaan pemungutan suara di TPS berlangsung dengan rahasia.

"Kami tidak merekomendasikan untuk dilakukan penghitungan ulang, karena memang tidak ada bukti administrasi yang kuat yang bisa menunjukkan bahwa di TPS telah terjadi kecurangan," kata Zaini.

Aksi ribuan pendukung caleg PBB Moh Tamyis ini, sempat diwarnai kericuhan. Massa juga nyaris bentrok dengan petugas Polres Pamekasan serta pasukan Brimob Polda Jatim yang mengamankan aksi itu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement