REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH-Partai Aceh (PA) sangat membutuhkan kemenangan total agar pemerintahan Aceh yang dikuasainya saat ini akan lebih berjalan efektif. Namun tampaknya meleset dari target PA yang ingin meraih suara 80 persen lebih untuk Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota (DPRK) dan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dalam pemilu legislatif (pileg) 2014.
Data perolehan suara sementara untuk DPRA yang dikeluarkan Desk Pileg 2014 Biro Tata Pemerintahan Setda Aceh, menghasilkan Partai Aceh (PA) hanya unggul 29,25 persen suara. ''Perhitungan suara belum final, melihat hasil hitung cepat saat ini, realistis PA meraih 60 persen saja sudah bagus,'' kata Ketua Departeman Publikasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PA, Nurlis E Meuko saat berbincangbincang dengan Republika di Banda Aceh, Jumat (11/4).
''Data yang masuk dari seluruh Aceh baru 20 persen, belum semua, jadi kami tetap optimis PA akan menguasai mayoritas parlemen diatas 60 persen,'' lanjut Nurlis yang mengungkapkan PA kurang mendapat dukungan di wilayah Aceh Tengah, Gayo, Bener Meriah, Singkil, Subulus Salam, pulau simeulue dan bahkan di Kota Banda Aceh. PA hanya menguasai daerah-daerah pesisir Aceh seperti di Aceh Utara, Lhokseumawe, Biereuen, dan Pidie.
''Kedepannya PA harus sudah menjadi partai yang modern dan terbuka bagi semua masyarakat Aceh, bukan lagi sebagai partainya orang-orang Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Perlu kerja keras dan bukan pekerjaan yang ringan agar PA dapat menguasai wilayah Aceh Tengah bahkan menguasai seluruh Aceh, tapi bukan mustahil,'' tutur Nurlis.
Dalam pileg 2014, ada tiga partai politik lokal yang berpartisipasi yakni PA sebagai partai lokal yang berkuasa di pemerintahan dan parlemen, Partai Nasional Aceh (PNA) dan Partai Daulat Aceh (PDA).
Ikuti Whatsapp Channel Republika
