Selasa 08 Apr 2014 20:15 WIB

Haidar Nasir: Pilih Caleg yang Tidak Tunduk dengan Asing

Rep: C57/ Muhammd Ibrahim Hamdani/ Red: Julkifli Marbun
 Warga Negara Indonesia di Singapura menggunakan hak suaranya dalam Pemilu 2014 di KBRI Singapura, Ahad (6/4). (Antara/Yuniati Jannatun Naim)
Warga Negara Indonesia di Singapura menggunakan hak suaranya dalam Pemilu 2014 di KBRI Singapura, Ahad (6/4). (Antara/Yuniati Jannatun Naim)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Islam hendaknya memilih calon anggota legislatif (caleg) dan partai politik (parpol) yang tidak tunduk terhadap kepentingan asing pada pemilihan umum (pemilu) legislatif 2014 esok hari, Rabu (9/4).

Himbauan ini disampaikan cendekiawan muslim yang juga Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Haidar Nasir, saat dihubungi Republika pada Selasa petang (8/4).

"Bangsa Indonesia ini bangsa yang besar dengan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, jadi banyak pihak-pihak asing yang tidak senang dengan persatuan dan kemajuan Indonesia," tutur Haidar Nasir.

Mereka cenderung memaksakan kepentingan nasional-nya, ujar Haidar Nasir, kepada bangsa Indonesia, termasuk melalui lobi elit-elit politik. Padahal, kepentingan mereka dapat saja merusak persatuan dan kemajuan bangsa Indonesia.

Umat Islam harus waspada terhadap para caleg dan parpol yang tunduk terhadap kepentingan asing, papar Haidar, dan jangan memilih mereka.

"Umat Islam hendaknya memilih caleg dan parpol yang akomodatif terhadap kepentingan umat, serta sudah terbukti dan teruji komitmen dan pembelaannya terhadap Islam," tegas Haidar.

Bangsa Indonesia, lanjut Haidar, membutuhkan caleg dan parpol yang mampu membawa bangsa ini maju secara beradab dan bermartabat, bukan maju tanpa aturan, bukan pula yang jalan di tempat. Kalau hanya jalan di tempat saja, untuk apa negara ini melaksanakan pemilu?

Haidar Nasir juga meminta umat Islam yang sudah memiliki hak pilih untuk menggunakannya secara bertanggung jawab dan tidak golput. Tepatnya dengan memilih caleg dan parpol yang selama lima tahun ini sudah terbukti dan teruji tidak berbohong, menipu rakyat serta merugikan negara.

Jadi, jelas Haidar, hendaknya umat Islam tidak memilih caleg yang pernah melakukan tindak pidana korupsi atau pencucian uang. Negara ini membutuhkan caleg yang bermoral, berintegritas, memiliki visi yang jelas dan melaksanakan ajaran Islam dengan baik dan benar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement