Rabu 02 Apr 2014 13:54 WIB

Motif Penembakan Aceh Persaingan Antarparpol

Rep: Esthi Maharani/ Red: Muhammad Hafil
Lokasi kejadian penembakan
Foto: CNN
Lokasi kejadian penembakan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penembakan yang terjadi terhadap mobil caleg Partai Aceh pada Senin malam (31/3) lalu diyakini bermotif persaingan antara partai politik jelang pemilu legislative (Pileg) mendatang. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Polri, Jenderal Sutarman saat ditemui di kantor presiden, Rabu (2/4).

“Yang jelas masih persaingan antar parpol,” katanya.

Ia mengatakan Polri sudah mengirimkan tim ke Aceh termasuk densus 88 untuk mencari pelaku penembakan sekaligus mengamankan pesta demokrasi di bumi serambi mekah tersebut. Ia berharap dalam waktu dekat pelaku terror bisa ditangkap.

Tak hanya itu, Kapolri juga meminta agar masyarakat Aceh tidak mudah terprovokasi dengan situasi politik yang berkembang. Masyarakat masih memiliki hak untuk menyalurkan aspirasi politiknya sesuai dengan pilihannya masing-masing tanpa harus terintimidasi.

“Kita juga menghimbau pada masyarakat Aceh agar mereka tidak mudah terprovokasi, diiming-imingi oleh kekuatan politik tertentu sehingga melakukan tindakan kekerasan. Silakan gunakan hak pilihnya tanpa menggunakan kekerasan,” katanya.

Ia juga meminta agar para peserta pemilu di Aceh bisa ikut menciptakan suasana yang kondusif. Partai politik diminta tidak mempengaruhi rakyat dengan kekerasan karena hal tersebut akan mencederai proses demokrasi yang sedang dibangun.

“Diharapkan proses demokrasi ke depan ini demokrasi yang santun, demokrasi yang tidak dengan kekerasan,” katanya. Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Budiman mengatakan TNI bekerja sama dengan Polri untuk pengamanan di Aceh.

Ia juga mengatakan di nuansa pesta demokrasi, Aceh terbilang rawan. Sejumlah terror yang terjadi tak lain karena persaingan antar partai politik. Yang terakhir, persaingan tersebut antar dua parpol local yang ada di Aceh. “Saya sudah bicara dengan Gubernur Aceh untuk penanganan ini. Kita harus bisa sama-sama berupaya agar antar partai politik bisa menahan diri,” katanya.

Ia mengatakan meski situasi di Aceh memanas, tetapi pengamanan belum akan diperketat. Menurutnya, aparat yang saat ini bertugas, masih cukup untuk membuat kondisi di Aceh stabil meskipun dinamika seringkali terjadi. “Strategi pengamanan sementara tidak akan berubah. Kita bersama dengan Polri, Pangdam, Kapolda tangani ini,” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement