Jumat 28 Mar 2014 18:48 WIB

Jelang Pemilu, Ancaman Terorisme Masih Besar

Rep: Muhammad Ibrahim Hamdani/ Red: Muhammad Hafil
Sejumlah anggota Densus 88 Antiteror menggiring terduga teroris.
Foto: Antara
Sejumlah anggota Densus 88 Antiteror menggiring terduga teroris.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memperingatkan masih banyak dan besarnya ancaman terorisme di Indonesia, khususnya menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 nanti.

Karena, karakteristik kelompok teror itu  sangat memanfaatkan peluang yang ada. Begitu ada peluang, mereka akan muncul ke permukaan dan langsung bertindak. Jadi, peluang itu harus kita tutup terus.

"BNPT tidak akan mampu sendirian menutup peluang-peluang yang ada terhadap aksi-aksi terorisme, jadi BNPT harus melakukannya bersama-sama seluruh komponen masyarakat, termasuk media," kata Deputi I BNPT bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi, Mayor Jenderal (Mayjend) Tentara Nasional Indonesia (TNI), Agus Surya Bakti, Jumat (28/3).

Kalau misalnya mereka (kelompok teroris) bicara keras, papar Agus, tentu harus ditanya kenapa mereka berbicara keras. Kalau mereka berbicara Jihad, tentu harus diterangkan bagaimana cara jihad yang benar. 

"Kalau kita tinggal di negara perang, atau agama kita dimusuhi oleh agama lain, nah itu betul, baru kita berjihad, 100 nilainya. Tapi kalau aman begini, lalu jihad membunuh orang, itu jelas sudah salah pemahaman," pungkas Agus Surya Bakti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement