REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kampanye dengan metode rapat umum terbuka resmi dimulai Ahad (16/3) ini. Kampanye akbar ini akan dilakukan partai politik peserta pemilu dan calon anggota DPD selama 21 hari hingga 5 April 2014.
Anggota KPU DKI Jakarta Dahlia Umar mengatakan, hari ini empat parpol menggelar kampanye terbuka di Jakarta, yakni parpol nomor urut satu hingga empat. Terdiri dari Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan PDI Perjuangan.
"Parpol kampanye di tempat yang sudah ditentukan KPU DKI Jakarta. Partai Nasdem di Lapangan Bola Ahmad Yani, GOR Pademangan, Lapangan Pulo Mas, dan Tugu Proklamasi," kata Dahlia, Ahad (16/3).
Sementara PKB menggelar kampanye rapat terbuka di GOR Johar Baru, Jakarta Pusat. Partai Nomor urut tiga, PKS melaksanakan kampanye akbar di Gelora Bung Karno. Dengan juru kampanye Presiden PKS, Anis Matta, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin.
Partai keempat, PDI Perjuangan hari ini menurunkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai juru kampanye menggelar kampanye di beberapa titik. Antara lain Gedung Budi Utomo, Gedung Sumpah Pemuda, Gedung BPUPKI, Gedung Pola, dan Gedung Cendrawasih, Jakarta Barat.
Sebelumnya Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, KPU menetapkan jadwal dan pembagian zonasi kampanye berbasis provinsi. KPU membagi zonasi dan jadwal kampanye rapat umum terbuka berdasarkan nomor urut partai politik (parpol). Setiap hari, akan ada empat parpol yang berkampanye di setiap provinsi.
Di provinsi yang memiliki satu hingga dua daerah pemilihan, parpol diperbolehkan menggelar rapat terbuka hingga dua kali. Sementara di provinsi yang memiliki tiga hingga lima dapil, partai politik dapat berkampanye hingga empat kali. Paling banyak, partai politik dapat berkampanye hingga lima kali di provinsi yang terbagi atas lebih dari lima dapil.
Kampanye rapat umum dilaksanakan mulai pukul 09.00 WIB sampai 17.00 WIB. Kampanye dilaksanakan di lapangan atau stadion atau alun-alun dengan dihadiri massa dari anggota maupun pendukung dan warga masyarakat lainnya.
Pelaksanaan kampanye, lanjut Ferry, juga harus memperhatikan daya tampung lokasi dan dilarang membawa atau menggunakan tanda gambar, simbol-simbol, panji, pataka dan atau bendera yang bukan tanda gambar partai yang sedang kampanye
Ikuti Whatsapp Channel Republika
