REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Bawaslu Bali berhasil merekrut sebanyak 14.962 relawan pengawas pemilu. Mereka tersebar di delapan kabupaten dan satu kota serta berada di 8.095 tempat pemilihan suara (TPS).
Ketua Bawaslu Bali, Ketut Rudia mengatakan, relawan itu tidak dibayar karena merupakan gerakan moral. Para relawan adalah setiap orang yang dengan sukarela mendaftarkan diri sebagai pengawas karena merasa perlu mengawasi dan memastikan pelaksanaan pemilu jujur, adil, bebas dan rahasia.
"Ini murni kesadaran para relawan, karena mereka berharap pemilu benar-benar berlangsung secara jujur. Mereka merasa bahwa pemilu adalah milik bersama," katanya.
Kendati tidak dibayar, Rudia yakin para relawan akan melaksanakan tugas pengawasan dengan baik. Karena itu mereka akan dibekali dengan buku panduan yang di dalamnya ada nama-nama para pengawas pemilu di lapangan berikut dengan nomor kontaknya.
Dengan berbekal buku panduan itu lanjutnya, Bawaslu berharap agar para relawan segera melaporkan lewat telepon kepada pengawas di lapangan bila mengetahui adanya kecurangan. Rekrutmen sukarelawan pengawas pemilu itu, sejalan dengan program Bawaslu Pusat, yakni Gerakan Sejuta Relawan Pengawas Pemilu.