Ahad 23 Feb 2014 14:16 WIB

KJRI Minta Percepatan Logistik Pemilu

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas KPU merapikan logistik pemilu berupa kotak suara dan bilik suara berbahan kardus di KPU Kota Administrasi Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (15/1).   (Republika/Prayogi)
Petugas KPU merapikan logistik pemilu berupa kotak suara dan bilik suara berbahan kardus di KPU Kota Administrasi Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (15/1). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Malaysia mengeluhkan lambannya pengiriman logistik pemilu untuk pemilih WNI di luar negeri. KJRI di Kota Kinabalu, Sabah, Soepeno Sahid mengungkapkan, hingga, Ahad (23/2), belum ada satu pun logistik pemilu diantar ke negeri tersebut.

Padahal, kata dia, jadwal pileg di Malaysia, sudah ditetapkan lebih awal, yakni pada 6 April mendatang. "Kami (KJRI) minta agar ini (logistik) disosialisasikan lebih awal," kata dia, Ahad (23/2). Soepeno mengatakan, dengan jangkauan dan lokasi WNI yang acak, sosialisasi pemilu di luar negeri lebih sulit bila dilakukan mendadak.

Soepono menjelaskan, jumlah pemilih di Malaysia tercatat sekira 1,4 juta pemilih. Jumlah tersebut lebih dari separuh populasi WNI di Malaysia, yang jumlahnya kurang lebih dua juta jiwa. Kata dia, jumlah pemilih itu, masih ada persoalan.

Sebab, dia mengungkapkan tercatat ada setidaknya 15 ribu WNI bermasalah di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia.

Menyikapi logistik, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik menjamin ketersedian logistik pemilu di luar negeri. Kata dia, proses pengiriman logistik ke luar negeri dilakukan pertengahan Maret mendatang. "Masih ada waktu. KPU paling lambat akan mengirimkan (logistik pemilu) bulan depan (Maret) nanti," kata dia, Ahad (23/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement