Senin 10 Jul 2017 15:26 WIB

Membangkitkan Kembali Ikatan Anak Ayah Lewat Perjalanan

Membangkitkan kembali ikatan anak ayah lewat perjalanan.
Foto: Yamaha Indonesia Motor Manufacturing
Membangkitkan kembali ikatan anak ayah lewat perjalanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Andi, eksekutif muda ini tertegun membaca paket dari ibunya. Ada sebuah surat dan jaket. Tertegun Andi membaca isi surat. Surat itu mengingatkannya kepada sang ayah. Dia mengingat sudah lama dia tak mengobrol dekat dengan sang ayah.

Ikatan anak laki-laki dan ayah memang tak bisa tergantikan. Memori Andi menerawang sembari membaca surat dari ibundanya. Bagi anak, ayah adalah sosok pahlawan pertama. Ayah selalu menjadi sosok yang menginspirasi hingga akhirnya sang anak menempuh jalannya sendiri.

Begitu pula sosok ayah dalam memori Andi. Pergi bersama adalah salah satu cara mereka berdua mengikat hati dan membentuk kenangan. Andi teringat dalam satu perjalanan menggendarai motor menuju hutan. Keduanya mengikatkan syal yang dipakai pada sebuah pohon.

"Syal itu kalian ikatkan dengan kuat sebagai lambang ikatan kalian berdua. Sampai suatu saat kamu beranjak dewasa dan menempuh perjalananmu sendiri," begitu kata ibu melalui sebuah surat kepada Andi.

Surat itu bagai sebuah rindu yang membuncah. Tanpa pikir panjang, Andi mengambil kunci motor. Puluhan kilo dia tempuh untuk menjemput ayahnya. Tujuannya tentu saja kembali untuk napak tilas perjalanan yang pernah dilaluinya bertahun-tahun lalu. Jauh sebelum Andi menjadi eksekutif muda dan mulai sibuk dengan perjalanannya.

Laju motor membawa keduanya kembali kepada memori yang lalu. Jalan yang ditempuh masih sama. Tapi perjalanan tak pernah sama. Ayah kini sudah menua. Giliran Andi yang kini membangkitkan rasa bahagi dan bangga yang dia rasakan saat dibonceng ayah pertama kali menuju hutan itu.

Perlahan, Andi melambatkan laju motornya sembari mencari pohon 'kenangan'. Pohon di mana mereka mengikatkan dua buah syal mereka. Sang ayah tak begitu banyak berharap pohon itu bisa ditemukan. Di hutan, waktu bertahun bisa mengubah banyak hal. Pohon yang hilang ditebang pun menjadi hal yang biasa.

Namun, Andi tidak menyerah. "Pak pohonnya masih ada pak," kata Andi kepada ayahnya.

Senyum lebar muncul di wajah keduanya. Pohon itu yang menjadi saksi bagaimana ayah dan anak membangun ikatan yang tak terpisahkan. Adegan itu pun seolah menjadi reka ulang memori keduanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement