Jumat 20 May 2016 19:46 WIB

Michelin Bidik Peluang Populasi Motor Bebek dan Skutik

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Winda Destiana Putri
Michelin
Foto: Reuters/Mark Horsburgh
Michelin

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Populasi pasar motor bebek dan skuter matik (skutik) yang menggiurkan di tanah air, membuat produsen ban terus berlomba membidik peluang yang kian terbuka. Di luar, mereka yang selama ini telah meng-endorse pabrikan motor di negeri ini, sejumlah produsen ban pun terus mencoba peruntungan mereka dengan membidik pangsa pengguna roda dua (2W).

Demi memikat kepercayaan konsumen, produsen ban ini jamak menawarkan iming-iming teknologi yang mumpuni. Tak pelak, di berbagai toko, kios, dan warung ban kini terpajang beragam merek.

Salah satu pendatang baru dalam pasar ban ini adalah produsen ban asal negara Paman Sam, Michelin. Merek yang telah kondang mengaspal di arena balap dunia ini mengusung Michelin City Grip Pro (MCGP). Ban ini sengaja didesain 100 persen bagi pengguna kendaraan roda dua jenis motor bebek dan skutik dengan ukuran ring 14 (80/90- 90/90) serta 17 (79/90- 80/90).

PT Michelin Indonesia selaku distributor mengklaim, MCGP bakal mampu memenuhi kebutuhan performa sekaligus keselamatan pengguna kendaraan roda dua. "Ban ini didesain dengan mengusung teknologi Michelin Overlap Technology (MOT)," kata Sales Director for 2W Division PT Michelin Indonesia Bayu Surya Pamugar Sugeng pada peluncuran MCGP, di Semarang, Kamis (19/5) petang.

Desain ini, jelasnya, mengemas tiga lapisan berbeda di bawah telapak ban. Lapisan tersebut mampu meningkatkan daya tahan ban dari kebocoran.

Ketiga lapisan ini dibuat dari material yang mendukung usia ban lebih panjang. Penggunaan teknologi ini juga membuat ban ini memiliki tiga keunggulan di kelasnya, yakni ketahanan risiko bocor hingga 20 persen lebih baik dengan merek lain di kelasnya. Material ban mampu memanjangkan usia ban 10 persen lebih lama serta desain telapak ban yang mampu meningkatkan daya cengkeram, baik di jalan basah maupun kering.

Soal kualitas, lanjut Bayu, ban ini telah teruji oleh lembaga sertifikasi independen TUV Rheinland Indonesia. Hasilnya, ban ini memiliki daya tahan lebih tinggi di kelasnya.

"Hasil uji ini juga menegaskan, teknologi yang diusung MCGP juga cocok untuk jalanan dan geografis Indonesia, yang memiliki kontur ekstrem, seperti banyak lubang dan berbagai benda tajam," katanya.

Ia menambahkan, Semarang merupakan kota ketiga peluncuran produk MCGP ini setelah Jakarta dan Bandung. "Kami berharap produk ini dapat diterima masyarakat Jawa Tengah dan Indonesia," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement