Selasa 02 Feb 2016 01:28 WIB

Kemenpora: Moto GP Indonesia Bisa Diundur

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Achmad Syalaby
Balap MotoGP
Foto: REUTERS/Olivia Harris
Balap MotoGP

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Moto GP Indonesia tetap dipertahankan. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bakal menegosiasi ulang penyelenggaraan balap motor tercepat di dunia itu agar tetap dihelat di Tanah Air.

Menunda jadwal seri balapan di Indonesia pun menjadi salah satu jawaban agar gelaran bergengsi itu tetap diadakan di Indonesia. Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan di Kemenpora, Gatot Dewa Broto mengatakan, Moto GP Indonesia memang belakangan buntu. Itu terkait dengan sulitnya mencari mekanisme pembiayaan gelaran tersebut.

Ditambah belum siapnya infrastruktur untuk menggelar MotoGP di Indonesia. Akan tetapi, dikatakan dia, rencana gelaran tersebut belum dibatalkan."Tidak ada pembatalan. Tapi ada wacana untuk diundurkan," ujar dia saat ditemui di Kemenpora, Jakarta, Senin (1/2).

Gatot menjelaskan, pemunduran seri balapan di Indonesia itu artinya, seri perdana bakal di mulai pada 2018 dan berakhir pada 2020 mendatang. Itu mundur setahun dari seri perdana yang rencananya akan dimulai pada 2017 sampai 2019 mendatang.

Diterangkan Gatot, pemunduran itu memberi waktu bagi Kemenpora untuk melakukan kajian ulang gelaran Moto GP Indonesia. Sebab, dalam keputusan rapat antar kementerian terkait Moto GP, sejumlah persoalan menjadi kendala mengapa Moto GP Indonesia belum bisa digelar pada 2017.

Beberapa persoalan itu antara lain terkait model bisnis dan ketersedian sirkuit dan arena Moto GP.Indonesia cuma punya satu sirkuit yang bisa dijadikan tempat Moto GP. Yaitu Sirkuit Sentul. Namun sirkuit itu bukan punya pemerintah. Melainkan milik pribadi yang dikuasai putra mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra.

Sirkuit Sentul pun membutuhkan renovasi total agar bisa dijadikan arena balapan Moto GP.Gatot pernah mengatakan, renovasi total Sirkuit Sentul berkisar Rp 200 miliar. Hanya, dikatakan dia, PT Sarana Sirkuitindo Utama tak punya biaya merombak total sirkuit seluas 74 hektare itu.

Sementara penggunaan anggaran milik negara, tak dibolehkan menjadi sumber dana perbaikan aset milik pribadi. Pemerintah, dikatakan Gatot sudah komitmen akan mengeluarkan dana Moto GP Indonesia hanya untuk event fee setiap musimnya. Yaitu senilai Rp 105 miliar untuk tahun musim pertama, dan Rp 120 miliar untuk seri kedua, terakhir Rp 126 miliar untuk tahun terakhir. Itupun dikatakan Gatot, perlu kajian rinci dengan keuntungan yang didapat dari besaran event fee tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement