Kamis 18 Jul 2019 14:29 WIB

JK Singgung Perkembangan Mobil Listrik di GIIAS 2019

Peraturan Pemerintah (PP) tentang kendaraan listrik akan diterbitkan pada tahun ini.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolanda
Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kiri) melihat mobil hatcback Toyota Yaris yang merupakan salah produk ekspor global Toyota Indonesia, usai membuka GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE BSD City Tangerang, Banten, Kamis (18/9/2019).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kiri) melihat mobil hatcback Toyota Yaris yang merupakan salah produk ekspor global Toyota Indonesia, usai membuka GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE BSD City Tangerang, Banten, Kamis (18/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyinggung perkembangan industri mobil listrik saat membuka pameran GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019, Kamis (18/7). JK menyebut dalam perkembangan industri otomotif yang begitu dinamis, keberadaan mobil listrik tidak bisa dinafikan, termasuk di Indonesia. 

"Industri mobil sangat dinamis, dalam banyak hal, teknologinya, modelnya, harganya dan juga cara pemakaiannya. Sekarang issue terbaru yang sekarang berkembang adalah bagaimana mobil listrik berkembang," kata JK di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Kamis (18/7).

Baca Juga

Namun, JK menilai perlu waktu untuk industri mobil listrik bisa berkembang di Indonesia. Sebab, masih banyak hal yang perlu disiapkan untuk menunjang perkembangan industri mobil listrik.

"Ini dibutuhkan suatu service mencapai ini, baik manufaktur oleh dealer dan masyarakat harus siap dengan ini, tentu membutuhkan waktu dan perkembangan teknologi," kata JK.

Meski demikian, JK memastikan pemerintah terus mendukung perkembangan industri mobil di Indonesia, termasuk mobil listrik. "Pemerintah mendukung bagaiamana upaya ini berkembang, baik dari segi regulasi, industri pendukung baja dan sebagainya, pelat baja sudah diproduksi dalam negeri," ujar JK.

Ditemui usai peresmian, JK mengatakan, Peraturan Pemerintah (PP) tentang kendaraan listrik akan diterbitkan pada tahun ini. Namun, JK enggan secara detail menjelaskan aturan yang akan mengatur industri kendaraan listrik di Indonesia tersebut.

"Segera karena ini disinkronkan dengan beberapa kementerian apakah itu industri, keuangan, perhubungan, dan juga kemampuan industri dalam negeri, tahun ini," kata JK.

Saat ini menurutnya, kendala belum diterbitkannya aturan mobil listrik antara lain persoalan pajak. Selain itu, belum lengkapnya distributor maupun dealer mobil listrik juga melatarbelakangi belum tersedianya banyak mobil listrik di Indonesia.

"Ya tentu dealer/distributornya harus punya kelengkapan. Tapi itu bisa menjadi public usaha juga kayak bank komersil," kata JK.

Karenanya, dukungan Pemerintah terhadap industri mobil listrik dibuktikan dengan memastikan ketersediaan mulai bataraiy pengisi daya mobil, kendaraan hingga menyelesaikan persoalan pajak. Namun, tetap mempertahankan hal-hal yang berkaitan.

"Harus semua, ya baterainya, kendaraannya, pajaknya, kan sinkron itu sehingga bisa menarik industri dan bisa menarik konsumen. Musti diseimbangkan antara industri dan konsumennya. Kalau panaknya dihilangkan juga nanti keuangan bagaimana. Kalau pajaknya tingggi nanti konsumen tidak ada yang beli," kata JK

Hari ini JK membuka secara resmi pameran GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019. JK menekan tombol yang menandai pembukaan pameran yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang pada 17-28 Juli tersebut.

Perhelatan GIIAS ke-27 kali ini, selain dihadiri Wapres JK, juga dihadiri Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Ada sekitar 341 pabrikan yang terlibat. Baik itu pabrikan kendaraan roda dua, pabrikan kendaraan roda empat atau lebih serta pabrikan pada sektor industri penunjang otomotif lainya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement