REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak faktor yang menentukan popularitas mobil di masyarakat. Bagi orang Indonesia, satu di antaranya adalah harga jual kembali mobil tersebut. Semakin stabil harga unit di pasar mobil bekas, maka semakin baik persepsi masyarakat terhadap produk tersebut.
Harga jual kembali juga menjadi perhatian Mitsubishi, khususnya untuk produk Xpander. Malah, keputusan perusahaan untuk tidak memberikan diskon terhadap Xpander disebut juga lantaran untuk menjaga kestabilan di pasar mobil bekas.
"Seperti yang kita tahu, beberapa brand lainnya sudah memberikan diskon akhir tahun sampai Rp 30-40 juta. Itu tidak kami tiru karena akan memberikan dampak yang buruk bagi kami," ujar Presiden Direktur PT Mitsubishi PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Naoya Nakamura dalam keterangan tertulis.
Nakamura menjelaskan, misi penting Mitsubishi adalah menjadi merek yang dapat diandalkan untuk masyarakat Indonesia. Untuk mencapai misi itu kita tidak melakukan program diskon untuk akhir tahun ini. Meskipun pada akhir tahun lalu, penjualan Xpander sempat mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
"Bagi semua konsumen yang nantinya membeli, diskon bukanlah hal yang baik. Karena resale value-nya akan jatuh kalau kita sudah mulai potongan harga," ungkap Nakamura.
Dengan strategi yang diterapkan, dia yakin bahwa harga jual kembali Xpander di pasar mobil bekas masih tetap tinggi. Meskipun sebagai sebuah produk, mobil tujuh penumpang ini terbilang masih baru jika dibandingkan dengan produk-produk lain yang telah sebelumnya malang melintang di pasar otomotif Tanah Air.
"Berbicara soal harga jual kembali, terima kasih atas apresiasi konsumen pada Xpander yang tinggi dan startegi harga yang dijalankan MMKSI. Setahu saya Xpander memiliki harga jual kembali yang tinggi berdasarkan kondisi yang nyata di lapangan," tambah dia.
Hal ini juga, ujar dia, lantaran Xpander memiliki smart package untuk memastikan bahwa konsumen mendapatkan layanan after sales yang baik. Misalnya saja, memberikan jaminan servis 50 ribu kilometer atau empat tahun. Hal ini lebih panjang ketimbang kompetitor yang memberikan layanan servis 10 ribu kilometer.
"Jika kompetitor belum mengganti paket servisnya, maka konsumen mereka punya paket servis 10 ribu kilometer yang free maintenance. Jadi setelah 10 ribu kilometer, mereka harus bayar normal. Sementara konsumen kami masih gratis," ujar Nakamura.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
