REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Marketing and CR Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Hendrayadi Lastioso mengatakan, hingga November penjualan secara whole sales Daihatsu mencapai 186.470 dengan market share (MS) 17,5 persen. Sedangkan penjualan ritel 178.566 unit dengan MS 17,1 persen.
Tahun ini Daihatsu memiliki target dapat mencapai MS minimal 16 persen. Hendra optimistis sampai akhir tahun nanti ini, MS Daihatsu akan bisa bertahan di 17 persen. Kendati demikian, tahun ini dianggap cukup berat bagi Daihatsu dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya.
"Bagi Daihatsu, kondisi pasar di tahun ini dapat dibilang sangat lebih berat persaingannya bila dibandingkan dengan dua dan tiga tahun belakangan ini, yakni pada 2016 dan 2017," kata Hendra, Kamis (20/12).
Menurut Hendra, hal itu karena adanya merek lain yang memasuki segmen kendaraan yang menjadi salah satu andalan Daihatsu selama ini di segmen Low MPV. Beberapa model MPV yang baru masuk, seperti Wuling dan Xpander.
Namun, secara keseluruhan hal ini sebenarnya sesuai dengan yang telah Daihatsu prediksi sejak di awal tahun yang lalu. Daihatsu masih tetap mempunyai kinerja yang cukup baik. Hal itu terbukti dengan penjualan yang masih tumbuh sekitar tujuh persen dibandingkan tahun lalu.
Meskipun persaingan cukup ketat, tahun depan strategi Daihatsu tetap akan fokus pada model-model yang ada saat ini saja. Contohnya Daihatsu Terios. Walaupun sudah diluncurkan pada awal 2018, namun penjualannya masih terus stabil di atas 2.200 unit setiap bulan.
Begitu juga dengan Xenia dan Sigra yang cukup stabil. Yang paling terpenting bagi Daihatsu adalah memberikan paket-paket kredit yang sesuai dengan kemampuan daya beli masyarakat. Sejauh ini, 80 persen pembelian Daihatsu dengan menggunakan sistem kredit.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
