Selasa 11 Dec 2018 14:40 WIB

Bentley Sebut Teknologi Baterai Belum Siap untuk Mobil Mewah

Bentley kemungkinan takkan benar-benar memproduksi mobil full listrik hingga 2023

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bentley. Ilustrasi
Foto: Carscoops
Bentley. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- CEO Bentley Adrian Hallmark mengatakan Bentley akan menargetkan pelanggan super-kaya yang belum terjangkau saat ini dengan kendaraan listrik masa depan. Akan tetapi hal tersebut baru dilakukan bila teknologi baterai benar-benar meningkat.

Ia mengungkapkan, kepadatan daya sel baterai perlu ditingkatkan untuk memperkuat kendaraan super mewah Bentley."Masalahnya adalah ketika Anda sampai ke segmen (seperti) kami, kepadatan daya baterai saat ini membatasi ukuran mobil yang dapat Anda tawarkan dengan driving range yang kredibel," kata Hallmark, dilansir dari laman Automotive News Europe, Selasa (11/12).

Hallmark juga menyebutkan teknologi baterai tidak akan membaik ke tingkat yang cocok untuk Bentley hingga 2023 hingga 2025. "Tidak ada yang terindustrialisasi dalam rantai pasokan sebelum itu," kata Hallmark.

Hallmark percaya Bentley dengan listrik penuh akan menarik bagi segmen luas yang sangat kaya, dan pada saat ini tidak membeli mobil ultraluxury dari merek apa pun. "Sebuah kendaraan listrik bahkan lebih menarik bagi mereka daripada pelanggan kami," katanya.

Sekitar 40 persen pelanggan Bentley telah mempertimbangkan atau akan mempertimbangkan mobil listrik. Bentley menunjukkan konsep mobil sport dua dudukan listrik yang EXP 12 Speed ​​6e di pameran mobil Jenewa 2017, tetapi EV pertama merek tersebut tidak akan menjadi mobil sport.

"Kami telah berbicara tentang mobil sport di masa lalu, tapi saya tidak percaya kami membutuhkan mobil sport. Di dalam Volkswagen Group (pemilik Bentley) ada cukup banyak mobil sport," ungkap Hallmark.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement