Kamis 31 May 2018 07:47 WIB

Pengemudi Faktor Penting Saat Mudik

Selain kendaraan, pengemudi juga harus menyiapkan moral sebelum berangkat mudik.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pemudik (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Pemudik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Jelang hari raya Idul Fitri, masyarakat Indonesia memiliki tradisi unik yakni mudik alias pulang kampung.  Kebiasaan ini bisa ditempuh dengan berbagai cara, di antaranya mengendarai mobil pribadi.

Setidaknya ada dua hal penting yang perlu disiapkan pemudik yang ingin pulang kampung mengendarai mobil pribadi.  Selain dari sisi teknis kendaraan-seperti pengecekan oli kendaraan, kondisi rem, ban mobil, dsb- pengemudi juga perlu menyiapkan fisik yang baik sebelum berkendara jauh.

Nah, faktor yang terakhir disebut ini kerap disepelekan, padahal akibatnya bisa fatal jika tidak diperhatikan.  Menurut Pebalap dan instruktur keselamatan berkendara Rifat Sungkar, jika mobil sudah dicek semuanya dan siap untuk digunakan, maka faktor manusia juga mesti diperhatikan.

''Manusia selalu berpikir siap setiap saat. Padahal faktor lingkungan akan berpengaruh akan daya tahan pengemudi,'' jelas Rifat, di Jakarta, Rabu (30/5).

Menurut dia, ketika mudik, tanggung jawab pengemudi luar biasa besar, karena bukan hanya membawa diri sendiri, tapi juga keluarga. Sehingga, ia mengimbau agar moral pengemudi diperbaiki.

Artinya, pengemudi tidak perlu memiliki pola pikir cepat sampai, tapi harus memprioritaskan keamanan. Oleh karena itu, Rifat mengatakan, sebelum berangkat, pemudik perlu manajemen waktu yang benar. Karena sangat berisiko saat melakukan perjalanan dengan kecepatan tinggi karena terburu-buru.

Ia menegaskan, perjalanan yang bisa ditempuh seseorang maksimal 3 jam, dan berhenti selama 15 menit. ''Itu tidak bisa ditawar, itu udah mesin dan badan kita. Nggak ada yang lain,'' ujarnya.

Apalagi, Anda menggunakan mobil yang fitur keamanannya minim, seperti mobil LGCG. Manajemen waktu harus benar-benar diperhatikan dan tidak perlu buru-buru.

Selain itu, Rifat mengimbau agar Anda membuat rencana perjalanan. Seperti rute mana yang akan dipakai, mulai dari rute utama hingga rute cadangan. 

Lalu, hal lain yang perlu disiapkan adalah antisipasi. Ketika membawa barang dan penumpang banyak, lalu tiba-tiba ban kempes. Jangan sampai Anda tidak tidak tahu posisi dongkrak atau checking point ada di sebelah mana, apalagi sampai ban tidak disiapkan.

Bukan hanya itu, Anda juga mesti latihan membongkar dan memasang ban.''Semua harus disiapkan. Saya selalu menyarankan ke orang supaya jalan aman, berkorban, latihan bongkar ban,'' ucap Rifat.

Faktor terakhir adalah, keadaan mobil harus tenang dan nyaman. Dengan kondisi kenyamanan orang yang berbeda-beda, perlu ada toleransi satu sama lain. Contoh kecilnya adalah selera musik yang berbeda-beda. Jangan sampai ada satu orang yang memaksakan selera musiknya untuk orang lain.

''Karena tenang dan nyaman berbeda-beda. Toleransinya juga harus ada. Jadi faktor pengganggu harus dikurangi,'' tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement