Rabu 04 Apr 2018 20:46 WIB

Produksi Tesla Membaik Meski Masih Terkendala Produksi

Meski begitu, Tesla masih punya pekerjaan rumah untuk membenahi masalah produksi.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Winda Destiana Putri
Tesla
Foto: Dailymail
Tesla

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Tesla Inc memproduksi 8.180 unit mobil listrik Model 3s di kuartal pertama 2018, lebih tinggi dari rival-rivalnya. Meski begitu, Tesla masih punya pekerjaan rumah untuk membenahi masalah produksi.

Untuk periode yang sama, produksi mobil Prius Prime plug-in hybrid Toyota Motor Corp mencapai 6.468 unit dan Chevy Bolt General MotorsCo mencapai 4.375 unit. Awal 2018 ini, Bloomberg melakukan eksperimen untuk memprediksi produksi Model 3 menggunakan nomor identifikasi kendaraan (VIN). Hasilnya, diprediksi produksi Model 3 pada kuartal satu 2018 lima persen di bawah angka yang dirilis Tesla. Tesla harus membuktikan keberlanjutan produksinya dalam beberapa pekan ke depan.

Wall Street menyambut baik angka produksi Tesla, meski belum membanggakan. ''Angka itu cukup bagus,'' tulis analis Robert W. Baird & Co, Ben Kallo seperti dikutip Bloomberg, Rabu (4/4).

Sementara analis KeyBanc Capital Markets Inc, Brad Erickson menikai angka yang dirilis Tesla itu lebih baik ketimbang malah menerima kabar buruk. Analis konsumer Edge Research LLC James Albertine berharap upaya memproduksi Model 3 bisa lebih ringan ke depan.

Skeptisme pasar nampak mendasar. Merujuk pada jumlah produksi Tesla di kuartal empat 2017 yang dirilis Januari 2018, perusahaan yang berbasis di Palo Alto, California AS itu semula hanya bisa memproduksi 793 unit Model 3s sepekan dan baru berhasil meningkatkan produksi menjadi 1.000 unit per pekan di hari-hari akhir kuartal empat. Itu adalah satu-satunya kabar baik dari Tesla sepanjang 2017 setelah selama 12 dirundung persoalan dan kabar negatif.

Sementara itu, eksperimen Bloomberg menunjukkan, produksi Model 3 sebanyak 793 unit per pekan tidak berkelanjutan dan baru stabil pada pertengahan Februari 2018. Sementara produksi 1.000 unit Model 3 per pekan baru stabil pada pertengahan Maret 2018. Tesla masih harus membuktikan kemampuan melampaui angka psikologis produksi 2.000 unit Model 3 sepekan agar produski mereka bisa berkelanjutan.

Tesla jadi nampak tengah berlari sprint padahal mereka ada dalam pertandingan marathon. Sehingga banyak yang meragukan daya tahun dan stabilitas produksi perusahaan milik Elon Musk itu.

Pada Selasa (3/4), Tesla mencoba menenangkan pasar dengan mempublikasikan produksi 2.020 unit Model 3 dalam sepekan terakhir Maret 2018. Tesla menyatakan akan mempertahankan produksi 2.000 unit Model 3 pekan ini.

Cuitan Elon Musk awal pekan ini soal ia akan kembali tidur di pabrik dan Tesla baru saja memasuki neraka produksi, mengindikasikan ironi pencapaian produksi Tesla. Musk harus mengatasi sumbatan produksi baterai dan memacu perakitan.

Tesla juga diprediksi akan menghadapi persoalan arus kas pada kuartal dua 2018 ini. Tesla sendiri meyakinkan tak akan menambah utang tahun ini. Sementara para investor menyarankan agar Tesla menambah modal sekitar tiga miliar dolar AS (Rp 41 triliun) untuk mengatasi persoalan produksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement