Kamis 11 Jan 2018 12:00 WIB

Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi Siapkan Rp 13,4 Triliun

Rep: Rossi Handayani/ Red: Winda Destiana Putri
 Renault Megane R.S 265   (foto : Wisnu Aji Prasetyo)
Renault Megane R.S 265 (foto : Wisnu Aji Prasetyo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi mengatakan pihaknya menyiapkan dana modal ventura yang berencana menginvestasikan sebanyak satu miliar USD (Rp 13,4 triliun) selama lima tahun. Menjadi langkah terakhir oleh pembuat mobil utama saat mereka berusaha untuk menyesuaikan diri dengan perubahan industri, yang cepat dengan berinvestasi di perusahaan pemula.

Ini ditetapkan sebagai dana modal ventura perusahaan terbesar di industri otomotif selama periode sampai 2022, perusahaan mengatakan dalam sebuah pernyataan, dilansir dari laman Reuters.

 

Model industri otomotif tradisional yang didasarkan pada kepemilikan individual terancam oleh layanan bayar per penggunaan seperti, Uber. Sebuah tantangan yang diperkuat oleh pergeseran ke arah mobil listrik, dan mobil yang mengemudikan sendiri.

 

Dana tersebut diperkirakan akan menginvestasikan hingga 200 juta USD di tahun pertama. Area investasi utama yang potensial termasuk elektrifikasi kendaraan, sistem otonom, dan kecerdasan buatan, kata pernyataan tersebut.

 

Ini akan menjadi 40 persen dibiayai oleh Renault SA, 40 persen oleh Nissan Motor Co Ltd, dan 20 persen oleh Mitsubishi Motors Corp. Rencana tersebut, yang dilaporkan oleh Reuters pekan lalu, meminta perusahaan tersebut untuk mendirikan dana sebagai usaha patungan yang terdaftar di Belanda yang dipimpin oleh Francois Dossa, mantan bankir yang memimpin operasi Brazil untuk Societe Generale dan kemudian untuk Nissan, sumber yang mengetahui masalah tersebut.

 

Kesepakatan pertama dari dana yang disebut 'Alliance Ventures', akan menjadi investasi strategis di Ionic Materials, perusahaan berbasis AS, yang sedang mengembangkan bahan baterai bebas kobalt yang solid.

 

Investasi modal ventura awal 200 juta USD datang di samping lebih dari 8,5 miliar euro (10,2 miliar USD) dalam gabungan penelitian tahunan, dan investasi pembangunan oleh tiga produsen mobil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement