Sabtu 23 Dec 2017 10:03 WIB

Mobil Super Mercedes Adolf Hitler Segera Dilelang

Rep: Christiyaningsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
1939 Mercedes-Benz 770K Grosser Offener Tourenwagen.
Foto: New Atlas
1939 Mercedes-Benz 770K Grosser Offener Tourenwagen.

REPUBLIKA.CO.ID, JERMAN -- Mobil Adolf Hitler 1939 Mercedes-Benz 770K Grosser Offener Tourenwagen, dijadwalkan dijual dalam sebuah lelang mobil global pada pertengahan Januari.

Kendaraan yang dikenal dengan nama "Super Mercedes" ini akan dilelang ke penawar terdaftar di putaran pertama lelang Scottsdale oleh Worldwide Auctioneers di Scottsdale, Arizona. Mobil terkenal itu digunakan oleh Hitler sebagai mobil parade utamanya dari Oktober 1939 sampai Mei 1941.

Super Mercedes yang dipesan dan dibangun untuk kanselir Jerman, diambil dari negara tersebut oleh tentara AS tepat setelah Perang Dunia II, pada 1945. Ini menjadi bagian dari koleksi Casino Imperial Palace di Las Vegas serta beberapa koleksi mobil lainnya. Mobil tersebut, yang diduga salah satu dari delapan "pra-seri" dari generasi 770K, model W150, dianggap langka dan berharga karena merupakan satu dari sedikit Offener Tourenwagen, hanya lima yang tersisa.

Pemimpin lain dalam sejarah yang telah memiliki model mobil tersebut antara lain Kaisar Hirohito dari Jepang, Raja Norwegia, diktator Portugis Antonio de Oliveira Salazar, diktator Spanyol Jenderal Francisco Franco dan Paus Pius XI.

"Jika asalnya yang asli dapat disisihkan, contoh Mercedes-Benz 770 'Grosser' atau 'Super Mercedes', tetap merupakan pencapaian terbesar dunia dalam hal desain, rekayasa dan konstruksi otomotif," kata Rod Egan, principal dan juru lelang di Worldwide Auctioneers, mengatakan kepada New Atlas, dilansir dari Newsweek, Sabtu (23/12).

Mobil dengan harga yang cukup mahal itu sengaja dibuat untuk pejabat pemerintah. Kendaraan bisa dengan mudah melampaui 100 mil per jam, sebuah pencapaian besar untuk tahun-tahun sebelum dan sesudah Perang Dunia II, menurut situs lelang.

Egan mengatakan kepada New Atlas bahwa ini lebih dari sekedar mobil, namun ini adalah bagian dari sejarah. Ia berharap bisa dijual ke museum umum atau koleksi untuk mengedukasi orang lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement