Selasa 23 May 2017 18:57 WIB

Nissan Genjot Pangsa Pasar di Indonesia

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Yudha Manggala P Putra
Karyawati melayani calon pembeli di diler PT Mitra Pinasthika Mustika Auto (MPM Auto) Nissan-Datsun di Alam Sutra, Tanggerang, Banten, Senin (28/3).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Karyawati melayani calon pembeli di diler PT Mitra Pinasthika Mustika Auto (MPM Auto) Nissan-Datsun di Alam Sutra, Tanggerang, Banten, Senin (28/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Nissan Motor Indonesia (MNI) berencana memaksimalkan pangsa pasar mereka dalam industri otomotif nasional. Terlebih Indonesia merupakan salah satu pasar potensial bagi produsen mobil asal Jepang tersebut untuk terus mengembangkan bisnis.

"Tahun ini kami menargetkan market share hingga tiga persen tahun ini," kata Presiden Direktur NMI, Eiichi Koito di Jakarta, Selasa (23/5).

Untuk melakukan hal tersebut, NMI melakukan penguatan salah satunya adalah peningkatan kepuasan konsumen. Hal ini berfokus pada penyempurnaan layanan purna jual dan keunggulan dari sistem Intelligent Mobility. "Jadi tidak hanya menjual saja tapinjuga meningkatkan purnajual, meningkatkan produk dan distribusi," kata Koito.

Koito mengatakan, peningkatan kualitas layanan purnajual itu agar memberikan lebih banyak inovasi dan manfaat yang menyeluruh bagi pelanggan. Selain itu NMI juga akan menjalankan sejumlah program secara konsisten semisal perbaikan akses dengan memperluas jaringan penjualan, memastikan ketersediaan spareparts hingga ke perluasan layanan mobile service.

Tak hanya itu, tahun ini NMI akan mengencangkan visi Intelligent Mobility untul memberikan pengalaman berkendara yang lebih aman bagi pengguna. Koito mengatakan, visi tersebut akan menjadi panduan bagi NMI dalam hal cara mobil ditenagai, dikendarai dan terintegrasi dalam masyarakat.

Dia mengatakan, Intelligent Mobility akan menjadi pembeda produk Nissan dan mobil lainnya. Sistem ini, dia melanjutkan, dirancang untuk membantu mengatasi tantangan isu-isu otomotif dimasa mendatang semisal keselamatan, kemacetan hingga emisi bahan bakar.

"Teknologi mobil di Indonesia sekarang lebih dekat dengan teknologi kendaraan di masa datang dan teknologi intelligent mobility ini akan memperkaya interaksi dengan pelanggan sekaligus memperkuat produk Nissan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement