Senin 15 May 2017 09:04 WIB

2016, Penjualan Nissan di Asia Alami Penurunan

Rep: Novita Intan/ Red: Winda Destiana Putri
Nissan
Nissan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Produsen kendaraan global, Nissan Motor Co., Ltd. merilis hasil kinerja keuangan periode 12 bulan, hingga 31 Maret 2017. Nissan menghasilkan laba usaha sebesar 742,2 miliar yen dari pendapatan bersih 11,72

trilyun yen dari penjualan yang tinggi di AS, Cina, dan Eropa Barat, yang mengimbangi dampak valuta asing dan pelemahan di pasar negara berkembang.

Berdasarkan laporan keuangan pro forma yang diterima Republika.co.id, konsolidasi hasil gabungan dari usaha patungan Nissan di China, tercatat laba usaha 882,4 miliar yen atas pendapatan bersih 12,84 triliun yen. Kinerja Penjualan Tahun Fiskal 2016, Nissan Global membukukan penjualan sebesar 5,63 juta unit. Di Amerika Serikat, penjualan Nissan naik sebesar 4,2 persen menjadi 1,58 juta unit, setara dengan pangsa pasar 9 persen, karena tingginya permintaan untuk kendaraan Nissan, termasuk Nissan Rogue dan Nissan Altima.

Penjualan Nissan di Cina, yang dilaporkan berdasarkan angka pada basis tahun kalender, naik 8,4 persen menjadi 1,35 juta unit atau setara dengan pangsa pasar 5 persen. Di Eropa, tidak termasuk Rusia, penjualan Nissan naik 7,2 persen menjadi 683 ribu unit, yang menghasilkan pangsa pasar 3,8 persen.

Kendaraan SUV Nissan Qashqai dan pick-up Nissan Navara mendorong permintaan di wilayah ini. Kinerja Nissan di pasar utama ini membantu mengimbangi kondisi menantang di pasar Jepang, akibat penghentian sementara penjualan mobil Kei di paruh pertama.

Penjualan mobil di Jepang di mana kini penjualan mobil Kei telah kembali berlanjut mencapai 557 ribu unit untuk periode 12 bulan, mewakili pangsa pasar sebesar 11 persen. Di pasar lain, termasuk Asia dan Oceania, Amerika Latin, Timur Tengah dan Afrika, penjualan Nissan mengalami penurunan sebesar 3,3 persen menjadi 808 ribu unit.

Nissan menargetkan untuk menjual 5,83 juta unit pada tahun fiskal 2017. Model-model teranyar yang baru diluncurkan, termasuk Nissan Micra, Armada, Kicks, serta Note ePower dan Serena di Jepang, diharapkan dapat berkontribusi terhadap penjualan di tahun fiskal 2017 ini.

Berdasarkan prediksi Nissan untuk penjualan unit, Nissan telah mengajukan perkiraan tahun fiskal 2017 ke Bursa Saham Tokyo. Dihitung dengan metode akuntansi ekuitas untuk usaha patungan Nissan di Cina, estimasi untuk tahun fiskal 2017 yang akan berakhir pada 31 Maret 2018. Nissan juga memperkirakan kenaikan dividen sebesar 10,4 persen menjadi 53 yen per saham untuk tahun fiskal 2017.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement