Rabu 22 Mar 2017 08:13 WIB

Camel Power Revolusi Kendaraan di Gurun Pasir

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Winda Destiana Putri
Nissan Patrol Camel Power.
Foto: Englishnews
Nissan Patrol Camel Power.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Nissan Timur Tengah mengumumkan konsep baru yang radikal dan akan merevolusi cara kerja kendaraan di padang gurun. Para insinyur Nissan mengembangkan Camel Power, formula yang diyakini dapat mengukur performa kendaraan di padang gurun yang memiliki kondisi off-road khas secara lebih akurat.

Nissan menciptakan Camel Power sebagai upaya memberikan solusi atas beragam diskusi mengenai bagaimana cara mengukur kemampuan off-road dari kendaraan SUV di pasar yang spesifik, seperti di kawasan Teluk. Karena, tenaga kuda saja tidak cukup untuk mengartikan sebuah kendaraan bisa tampil mumpuni di kondisi padang gurun yang berpasir.

Seperti halnya tenaga kuda, Camel Power pun dapat diperhitungkan secara ilmiah, sehingga memunculkan harapan akan metode pengukuran yang lebih tepat bagi kendaraan yang berjibaku di padang gurun. Insinyur dari Unit Camel Power, Joseph Rachid El Hachem, mengatakan, selama dua tahun terakhir pihaknya telah meneliti berbagai unsur yang membuat kendaraan seperti Nissan Patrol cocok untuk dikendarai di padang gurun.

"Kami menemukan bahwa pada dasarnya terjadi kondisi saling mempengaruhi antara berat kendaraan, kecepatannya ke arah tertentu, dan lintasan yang dilaluinya saat bergerak. Faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi termasuk manuver, torsi mesin, dan tentu saja keterampilan mengemudi. Jika kita membakukan kecepatan dan lintasan kendaraan dalam lingkungan tertentu, kita bisa mengukur seberapa cepat kendaraan bergerak pada jarak tertentu dan memasukkan faktor beban kendaraan, dan di situlah kita menemukan Camel Power," ungkapnya. Menurutnya Camel Power merupakan sebuah konsep sederhana yang penerapannya relatif mudah untuk menguji kendaraan dalam kondisi yang biasa ditemukan di Jazirah Arab.

Managing Director Nissan Timur Tengah, Samir Cherfan, mengatakan, mungkin agak mengejutkan, karena formula semacam ini baru dikembangkan saat ini, mengingat banyaknya waktu dan energi yang dihabiskan oleh komunitas off-road untuk mengklaim maupun membuat kontra-klaim tentang kendaraan yang ideal untuk kondisi seperti padang gurun. "Nissan mencoba mengambil inisiatif dan secara konkret mulai mengembangkannya, dengan mengambil fokus awal di pasar kawasan Teluk. Kami optimis nantinya konsep bisa diterima oleh kalangan luas, baik komunitas pencinta off-road, maupun pelanggan yang memang membutuhkan kendaraan off-road untuk moda transportasi sehari-hari," kata dia, dilansir laman Reuters.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement