Rabu 27 Apr 2016 22:48 WIB

Dua Fokus Presdir Baru Nissan Indonesia

Antonio Zara
Foto: NMI
Antonio Zara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Nissan Motor Indonesia (NMI) memiliki presiden direktur baru per 1 April 2016. Antonio Zara menggantikan posisi Steve Ardianto sebagai orang nomor satu untuk perusahaan pemegang merek Nissan, Datsun, dan Infiniti di Indonesia.

Ada dua hal yang menjadi kunci kepemimpinannya di NMI. "Dua hal kunci saya dalam memimpin yaitu brand dan kualitas, baik kualitas produk maupun layanan," kata dia saat perkenalan perdana dengan media di Jakarta, Rabu (27/4).

Selama ini, kata dia, ada kesalahan yang dilakukan perusahaan-perusahaan otomotif di dunia, yaitu hanya mengandalkan kekuatan produk semata. Padahal, perusahaan otomotif seharusnya memperbaiki merek sehingga kemudian dapat melahirkan produk, jaringan, layanan purnajual, dan sumber daya manusia yang bisa berkompetisi.

Di atas kertas, kata dia, memang apa yang akan dilakukan NMI di Tanah Air boleh jadi tak berbeda dengan perusahaan-perusahaan otomotif lainnya. Yang membedakan justru ada pada 'ramuan' dan waktu pengambilan keputusan yang tepat sehingga dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.

"Formula yang saya sampaikan dan akan diterapkan di Indonesia sama dengan yang telah saya jalankan di Filipina, Thailand, dan lainnya. Saya akan menekankan fokus pada merek dan kualitas. Jika ini berjalan, maka keuntungan akan mengikuti," ungkap pria kelahiran 15 Oktober 1966 tersebut.

Nissan, ungkap Zara yang akrab disapa dengan panggilan Toti, memandang Indonesia sebagai negara penting dalam industri otomotif global. Karenanya, penting bagi Nissan untuk bisa mendapatkan pangsa pasar yang signifikan di Indonesia.

"Kami percaya bahwa saat ini kami sudah berada di jalur yang benar untuk mengejar keberhasilan dari tujuan bisnis kami di Indonesia. Kami siap untuk tumbuh dengan pesat," ungkap dia.

Sebelumnya, Toti menjabat sebagai president director Nissan Filipina (NPI). Di negeri jiran itu, Toti berhasil menumbuhkan penjualan Nissan menjadi lebih dari 65 persen dalam kurun waktu satu tahun. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement