Kamis 25 Feb 2016 18:12 WIB

Gugatan Hukum Terhadap Volkswagen Diajukan

Tampak deretan VW Passat disebuah diler di Chicago
Foto: Getty Images/wjs.com
Tampak deretan VW Passat disebuah diler di Chicago

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA --  Aparat penegak hukum di sebuah distrik di Kalifornia, AS, secara resmi mengajukan tuntutan hukum terhadap Volkswagen AG. 

Meski berisiko memakan waktu lama dan melelahkan, tuntutan itu tetap diajukan sejumlah pengacara dan jaksa yang mengatasnamakan hampir 500 ribu pemilik kendaraan Volkswagen di AS dan diler. Sebelumnya, Hakim Charles Breyer telah membentuk 22 pengacara yang dipimpin Elizabeth Cabraser guna mengawal kasus ini hingga ke meja hijau. Mereka bertugas mengumpulkan laporan dugaan pelanggaran dari berbagai tempat di AS terkait hal itu.  

Kasus ini merebak setelah tahun lalu lembaga pengawas transportasi di AS menemukan dugaan kecurangan penggunaan perangkat lunak pada mesin kendaraan diesel produk Volkswagen. Raksasa otomotif Jerman itu juga sudah mengakui adanya pelanggaran dalam penggunaan perangkat lunak itu guna mengelabui hasil uji coba emisi kendaraan diesel di AS.

Apabila tuntutan hukum itu berjalan mulus, Volkswagen terancam harus membayar denda senilai 46 miliar dolar AS lebih. Tuntutan serupa juga terjadi di Jerman dan sejumlah negara lainnya. Namun, sejauh ini belum seorang pun yang dijerat dengan pasal kriminal dari kasus ini. "Ini kasus kejahatan kriminal terbesar yang melibatkan korporasi," bunyi surat gugatan yang dilayangkan ke pengadilan federal di San Francisco, AS. 

Dalam surat dakwaan itu, selain pelanggaran hukum dalam hasil uji emisi, Volkswagen juga telah beriklan dengan tema "teknologi diesel yang ramah lingkungan". Iklan itu telah membuat perusahaan yang bermarkas di Kota Wolfsburg ini berhasil menguasai 70 persen pasar kendaraan diesel di AS. 

Jaksa penutut juga menyebutkan, Volkswagen terlibat konspirasi penggelapan yang melibatkan unitnya di AS, Audi dan Porsche, serta Robert Bosch sebagai perusahaan pemasok komponen.  Sejauh ini, pihak Volkswagen ataupun Bosch masih enggan berkomentar soal kasus tersebut. Pihak Bosch mengaku hanya menjual unit kontrol mesin ke Volkswagen, tapi menjadi tanggung jawab Volskwagen yang melakukan kalibrasi atas unit itu.  

 

 

 

 

sumber : The Wall Street Journal
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement