Kamis 03 Dec 2015 08:34 WIB

Buntut Pemalsuan Uji Emisi, Penjualan VW Turun 24 Persen

Rep: c21/c01/ Red: Dwi Murdaningsih
Volkswagen tipe Golf adalah salah satu mobil yang terdampak di pasar Australia.
Foto: abc
Volkswagen tipe Golf adalah salah satu mobil yang terdampak di pasar Australia.

REPUBLIKA.CO.ID,  CALIFORNIA -- Penjualan mobil Volskwagen di AS mengakami penurunan signifikan imbas skandal emisi yang menimpa pabrikan asal Jerman itu. Penjualan VW pada bulan November turun 24,7 persen dari tahun lalu.

Perusahaan mengatakan penurunan tersebut mencerminkan dampak dari penghentian penjualan untuk semua model 2.0L 4 silinder TDI kendaraan serta untuk 3.0L V6.

Pada September lalu, VW menghentikan distribusi kendaraan mereka yang disokong dengan mesin non-compliant empat silinder TDI. Hal ini dikarenakan Badan Perlindungan Lingkungan mengumumkan bahwa ada ketidakcocokan antara mesin TDI tersebut dengan uji emisi.

Volkswagen bakal masuki rancah pertandingan F1?

Tak lama setelahnya, Badan Perlindungan Lingkungan menemukan bahwa terdapat masalah pada mesin 3.0-liter V6 diesel milik grup VW ini. Hal ini yang kemudian menyebabkan terhambatnya pejualan Touareg TDI pada awal bulan ini.

Penurunan penjualan grup VW juga terlihat dari menurunnya pemesanan VW Golf hingga 64 persen di bulan yang sama. Sedangkan mobil Jetta SportWagen yang kini menjadi Golf SportWagen penjualannya menurun lebih dari 50 persen. Selain itu, penjualan Passat dan Beetle juga menurun masing-masing hingga 60 persen dan 39 persen.

Volkswagen bakal setop sponsori klub bola?

Disamping permasalahan mesin diesel, beberapa model produk VW masih tetap diminati. Sebagai contoh, penjualan mobil Tiguan tercatat naik hampir 88 persen dan penjualan GTI naik hampir sebanyak 14 persen.

Pencapaian penjualan yang terbilang baik juga terjadi pada e-Golf, di mana penjualan meningkat hingga tiga kali lipat. Penjualan mobil Eos juga bahkan ikut tercatat naik. Seluruh mobil yang mengalami kenaikan penjualan ini diketahui tidak menggunakan mesin TDI di pasa Amerika Serikat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement