Sabtu 14 Nov 2015 08:12 WIB

Autoliv Diuntungkan oleh Skandal Takata

Rep: MgROL49/ Red: Dwi Murdaningsih
Takata
Foto: AP
Takata

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pemasok otomotif bidang keselamatan asal Swedia Autoliv, mendapat keuntungan dari masalah yang menimpa perusahaan serupa asal Jepang Takata. Tak bisa dimungkiri, para pesaing mendapatkan keuntungan dari masalah Takata ini.

Dilanir dari InaAutoNews, Autoliv, pesaing utama Takata di dunia pembuatan peralatan seperti airbag dan sabuk pengaman, saat ini mencoba untuk memperluas ke wilayah Jepang. Sebab, dalam beberapa pekan kemarin, banyak perusahaan pembuat mobil Jepang telah mengumumkan bahwa mereka akan berhenti menjalin kemitraan dengan Takata.

Pengumuman tersebut dilakukan oleh perusahaan seperti Honda, Toyota atau Nissan, hal ini tentu saja bisa mengubah keseimbangan pemasok pasar di Jepang. Berangkat dari hal tersebut, Autoliv sudah menginvestasikan sekitar 90 juta dolar dalam meningkatkan kapasitas produksi.

 "Kesempatan Autolive untuk mengambil pangsa pasar tidak pernah sebagus ini, dan sekarang adalah waktu yang tepat mengingat apa yang tengah terjadi pada Takata," kata analis pasar modal, Handelsbanken Hampus Engellau.

Tahun lalu, pangsa pasar Autoliv di dalam sistem keselamatan adalah 20 persen di Jepang, tetapi jumlah tersebut mecapai angka dua kali lipat pada pasar Eropa dan Amerika Serikat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement