Jumat 25 Sep 2015 02:28 WIB

Skandal Perusahaan Mobil Raksasa Jerman Terbongkar

Rep: C21/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Volkswagen
Volkswagen

REPUBLIKA.CO.ID, JERMAN -- Sebuah perusahaan besar kendaraan asal Jerman membuat uji emisi palsu agar dapat lolos dalam pasaran. Salah satu kendaraan tersebut adalah Volkswagen (VW) yang memalsukan data dengan teknologi Amerika Serikat (AS).

Menteri Transportasi Jerman, Alexander Dobrindt mengatakan belum diketahui dengan jelas berapa banyak dari 11 juta kendaraan yang akan berefek buruk di Eropa.“Kendaraan produsen lain juga akan diperiksa,” kata Alexander Dobrindt, Kamis (24/9) dikutip dari BBC.

Skandal pemalsuan uji gas emisi itu mulai terkuak pada hari Jumat (17/9) ketika mobil raksasa Jerman mengatakan telah menggunakan perangkat lunak di AS. Dengan teknologi tersebut mereka memberikan hasil uji emisi palsu.

Dobrindt menambahkan, dirinya telah diberitahu bahwa kendaraan dengan mesin diesel 1,6 dan 2,0 liter yang dipengaruhi manipulasi sedang berbicara tentang sesuatu.

Perusahaan Jetta, Beetle, Golf dan Audi A3 model di AS 2009-2015 dan Passat 2014-15, yang dilengkapi dengan perangkat yang menghasilkan hasil palsu. Meskipun demikian mobil diesel jauh lebih populer di Eropa daripada di AS.

Perusahaan ini sendiri didirikan pada tahun 1930 sebagai tempat untuk pekerja rumah membangun KdF-Wagen. Itu adalah mobil yang menjadi VW Beetle setelah Perang Dunia Kedua.

Bahkan saat ini, lebih dari setengah dari penduduk kota Wolfsburg, yaitu 120.000 jiwa bekerja di pabrik VW lokal. Pabrik tersebut seluas 6,5 km persegi. Sebagian lahan tersebut juga menyediakan lahan pekerjaan yang membutuhkan karyawan, seperti toko dan restoran.

Jadi krisis di VW adalah krisis bagi kota Wolfsburg. Skandal ini tentunya mengancam seluruh struktur sosial dan ekonomi kota. Orang di sini enggan untuk berbicara tentang skandal itu. Sangat jelas bahwa peristiwa seminggu terakhir ini telah mengambil sesuatu yang berat di kota kecil Wolfsburg.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement