Jumat 28 Nov 2014 19:07 WIB

'Penetrasi Mobil di Indonesia Masih Sangat Rendah'

Rep: C75/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pengunjung mengamati mobil Astra Daihatsu Ayla saat acara peluncurannya di Jakarta, Senin (9/9). Astra Daihatsu Ayla termasuk dalam Low Cost Green Car (LCGC), bermesin silinder 980-1200, dengan konsumsi bahan bakar 20 km per literPengunjung mengamati mobil
Foto: Antara
Pengunjung mengamati mobil Astra Daihatsu Ayla saat acara peluncurannya di Jakarta, Senin (9/9). Astra Daihatsu Ayla termasuk dalam Low Cost Green Car (LCGC), bermesin silinder 980-1200, dengan konsumsi bahan bakar 20 km per literPengunjung mengamati mobil

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- PT Astra International Tbk (ASII) menilai tingkat penetrasi kendaraan roda empat di Indonesia masih rendah, sekitar 5 persen saja. Hal itu berbanding jauh dengan penetrasi mobil di negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand.

"Penetrasi mobil di Indonesia masih sangat rendah. Hanya 5 persen saja, artinya lima mobil setiap 100 orang," ujar Iwan Hadiantoro, Chief Group Treasury dan Investor Relations PT Astra International Tbk di Bogor, Jumat (28/11).

Ia menuturkan penetrasi mobil di Malaysia dan Thailand mencapai 15 hingga 20 persen. Kondisi tersebut menyebabkan Indonesia tertinggal jauh. "Jadi kita ketinggalan jauh sekali," ungkapnya.

Terkait dukungan pemerintah terhadap mobil murah. Iwan mengatakan pihaknya tidak akan menggenjot produksi mobil murah Agya dan Ayla pada tahun depan. Dikarenakan akan terlebih dahulu melihat kondisi makro.

"Kontribusi terhadap total penjualan, LCGC sekitar 20 persen. Kita lihat kondisi makro tahun depan seperti apa dulu," katanya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement