Kamis 17 Apr 2014 16:42 WIB

BPS: Naikkan Pajak Mobil Mewah Tak Picu Inflasi

Pengacara Hotman Paris Hutapea mengendarai mobil mewah Lamborghini saat bertemu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Gedung Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (23/9).   (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Pengacara Hotman Paris Hutapea mengendarai mobil mewah Lamborghini saat bertemu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Gedung Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (23/9). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin menilai keputusan pemerintah menaikkan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) mobil kelas premium belum berpengaruh pada tingkat inflasi.

"Kebijakan kenaikan PPnBM baru (diterapkan) setengah jalan sehingga belum berpengaruh (terhadap inflasi) karena yang mempengaruhi adalah harga kebutuhan sehari-hari seperti gula, minyak goreng, bawang merah, dan bawang putih," kata Suryamin di Gedung BPS, Jakarta, Kamis (17/4).

Suryamin mengatakan kenaikan PPnBM itu berpengaruh pada komoditas industri impor khususnya porsi barang impor dalam menunjang industri mobil kelas premium tersebut. Dia menilai tingkat inflasi tidak terlalu besar dipengaruhi konsumsi barang mewah namun oleh konsumsi komoditas sehari-hari.

"Namun saat ini, komoditas sehari-hari seperti beras harganya cenderung menurun," katanya.

Menurut dia, harga berbagai barang komoditas dalam negeri terkendali hingga tanggal 17 April 2014 namun institusi itu belum bisa memastikan apakah akan terjadi inflasi atau deflasi pada akhir bulan April 2014. "Hingga hari ini (Kamis, 17/4) harga berbagai komoditas dalam negeri masih terkendali, misalnya beras dan minyak goreng harganya normal," kata Suryamin.

Dia mengatakan terkendalinya berbagai komoditas itu disebabkan stabilnya cuaca sehingga menyebabkan panen berjalan lancar. Namun dia tidak bisa memastikan apakah kondisi itu bisa bertahan hingga akhir April 2014 untuk menentukan angka inflasi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement