Jumat 21 Jun 2013 17:26 WIB

Warga Afghanistan Ternyata Penggemar Toyota Corolla

Toyota Corolla
Toyota Corolla

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Toyota Corolla jadi pilihan utama masyarakat Afghanistan. Alasannya, karena murah, kuat, dan tangguh. "Corolla sudah ada di sini dari dulu, bahkan sebelum dibuat di Jepang," ujar Mohammad (30 tahun) warga kota Kabul yang bekerja di suatu perusahaan asing.

Sementara itu, pedagang mobil bekas, Mirwais Nabizada (38) mengatakan, banyak orang memilih Corolla karena selain murah, suku cadangnya juga mudah didapat.

Dia punya 70 unit kendaraan yang dijual dan hanya enam yang bukan Corolla. Corolla itu tersedia dalam warna hitam, biru, hijau, kuning, atau putih. Modelnya aneka ragam mulai dari yang lampu depan masih kotak hingga yang lampu model melengkung. "Putih paling dicari karena bisa terlihat lebih kinclong, di sini banyak debu,"  kata Nabizada.

Selama 10 menit berkendara dari tengah kota ke wilayah kedutaan-kedutaan, AFP menghitung ada 194 Corolla. Ditambah 89 kendaraan lain termasuk bus, truk, dan kendaraan militer. Para pemilik Corolla di Kabul juga bangga dengan kendaraan mereka. Sebagian besar memasang stiker di kaca belakang bertuliskan "Beautiful Corolla", "Super Saloon Corolla", dan "Corolla I love you".

Orang yang bermata jeli bisa membedakan Corolla itu buatan Amerika Utara atau Eropa dari beda ukuran bumper dan posisi plat nomor polisi. Lalu lintas di Afghanistan menggunakan sistem jalur kiri tapi banyak Corolla stir kanan beredar di jalan.

Uniknya lagi, hampir semua taksi di Kabul menggunakan Corolla. Operator perusahaan taksi memberi tahu pemesan untuk menunggu taksi Corolla dengan ciri fisik kendaraan seperti "abu-abu 2002" atau "cokelat 2007". Bukan nomor pintu di taksi.

Kepala kepolisian Kabul, Jenderal Asadullah Khan, mengatakan, 80 persen kendaraan di kota itu adalah Corolla. Jumlah seluruh kendaraan di Kabul ada 700 ribu unit. Corolla memang lebih murah dibandingkan kendaraan lainnya, tapi pajak dari pemerintah masih tinggi. Corolla tua rongsokan harganya 3.500 dolar AS (sekitar Rp 33 juta). Sedangkan yang berumur satu tahun dan jarang pakai bisa mencapai 26.000 dolar AS (sekitar Rp 250 juta).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement