Sabtu 10 Nov 2012 04:00 WIB

Penjualan Mobil Jepang di Cina Turun 59,4 Persen

Industri mobil Toyota (ilustrasi)
Industri mobil Toyota (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Penjualan kendaraan penumpang Jepang di Cina merosot 59,4 persen pada Oktober dalam basis tahun-ke-tahun, karena sengketa wilayah antara kedua negara memukul permintaan, sebuah kelompok industri Cina mengatakan Jumat.

Asosiasi Manufaktur Otomotif Cina dalam pernyataannya mengatakan, pada bulan lalu hanya 98.900 mobil merek Jepang yang terjual di pasar otomotif terbesar dunia itu.

Sebuah perselisihan pahit merebak pada pertengahan September, setelah Tokyo menasionalisasi sebuah gugusan pulau di Laut Cina Timur yang juga diklaim oleh Beijing, memicu demonstrasi besar-besaran di seluruh Cina dan menyerukan untuk memboikot produk Jepang.

Pada basis bulan-ke-bulan, penjualan kendaraan Jepang di Cina turun 38,2 persen pada Oktober dari September, kata asosiasi itu.

Para analis mengatakan, sengketa kepulauan di Laut Cina Timur, yang dikenal sebagai Diaoyus di Cina dan Senkakus di Jepang, telah mempengaruhi produsen mobil Jepang yang beroperasi di negara itu dan membantu meningkatkan permintaan untuk merek asing lainnya.

Toyota pada Senin mengatakan bahwa mereka memperkirakan hanya menjual 200.000 kendaraan di Cina pada paruh kedua tahun fiskalnya, karena permintaan merosot.

Toyota, produsen mobil terbesar di Jepang, menjual 900.000 kendaraan di Cina pada 2011.

Honda Jepang, pekan lalu, mengatakan bahwa perusahaan akan menurunkan proyeksi penjualan setahun penuh di Cina menjadi 620.000 kendaraan dari 750.000 unit.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement