Jumat 19 Oct 2012 14:02 WIB

Kemenhub Terbitkan Sertifkat Hasil Uji MObil Esemka

Esemka Rajawali
Foto: antara
Esemka Rajawali

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan telah menerbitkan sertifikat uji tipe kendaraan bermotor untuk dua tipe mobil Esemka yaitu Rajawali untuk jenis mobil penumpang dan Bima untuk jenis pikap.

"Dengan terbitnya sertifikat tersebut, maka kedua tipe mobil Esemka telah dinyatakan lulus Uji Tipe Kendaraan Bermotor oleh Kemenhub," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub, Bambang Ervan, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Ia memaparkan, untuk Esemka tipe Rajawali telah dikeluarkan sertifikat No SK/3897/AJ.402/DRDJ/2012 sedangkan untuk Esemka tipe Rajawali mendapat sertifikat No SK. 3896/AJ.402/DRJD/2012.

Serangkaian pengujian yang dilakukan kepada mobil Esemka antara lain uji kelaikan jalan di Balai Termodinamika Motor dan Propulsi (BTMP) pada 19 September 2012 dan dinyatakan telah lulus pengujian kendaraan bermotor dengan mendapatkan sertifikat surat nomor 268/JTK/BTMP/09/2012.

Setelah itu, mobil Esemka Rajawali juga telah melakukan uji emisi gas buang di Balai Pengujian Laik Jalan Surat Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) pada 24 September 2012 dan dinyatakan telah lulus dengan dikeluarkannya sertifikat dengan nomor surat AJ.402/46/17/BPLJSKB/2012 yang dikeluarkan pada 8 Oktober 2012.

Sebagaimana telah diberitakan, PT Solo Manufaktur Kreasi (PT SMK) kini serius untuk mempersiapkan pembangunan pabrik mobil karya anak bangsa Indonesia, setelah purwa rupa Mobil Esemka Rajawali dinyatakan lulus uji emisi oleh Balai Thermodinamika Motor dan Propilsi (BTMP).

"Saya sudah menghabiskan waktu hingga lima bulan melakukan survei ke sejumlah tempat untuk membangun pabrik mobil tersebut," kata Direktur PT SMK Sulistyo Rabono kepada wartawan di Solo, Senin (1/10).

Ia juga mengatakan, untuk lahan di bagian belakang Solo Technopark (STP) masih ada empat hektare yang rencananya akan dibuat "micro factory", sementara pabrik besarnya dibuat di kawasan eks karesidenan.

Dengan pembangunan "micro factory" tersebut, ujar dia, maka PT SMK diharapkan akan mampu memproduksi satu tipe mobil dengan jumlah produksi hingga 200 unit per bulan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement