Rabu 08 Aug 2012 14:19 WIB

Indonesia Ingin Setop Impor Baterai Mobil Listrik

Menteri BUMN Dahlan Iskan melakukan uji coba mobil listrik jenis city car karya perancang Dasep Ahmadi di Jalan Raya Jatimulya, Depok, Jabar, Senin (16/7).
Foto: ANTARA
Menteri BUMN Dahlan Iskan melakukan uji coba mobil listrik jenis city car karya perancang Dasep Ahmadi di Jalan Raya Jatimulya, Depok, Jabar, Senin (16/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Indonesia tengah berupaya menyetop impor baterai untuk mobil listrik nasional dengan memproduksi baterai buatan sendiri dan meluncurkan sebanyak 10 ribu unit pada 2018.

Menteri Ristek dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta usai membuka seminar internasional ke-10 Triple Helix di Bandung, Rabu (8/8), mengatakan baterai adalah satu-satunya komponen mobil listrik yang belum bisa diproduksi oleh Indonesia.

Karena itu, baterai yang digunakan untuk mobil listrik nasional yang saat ini masih berada pada tahap prototipe penelitian masih diimpor dari luar negeri. "Kecuali baterei itu memang impor, tetapi yang lainnya kita produksi sendiri di sini," ujarnya.

Perguruan tinggi di Indonesia, menurut Gusti, saat ini tengah melakukan penelitian untuk menghasilkan baterei mobil listrik sehingga teknologi produksi mobil listrik sepenuhnya bisa dikuasai oleh Indonesia.

"Jadi itu peluang bagi Indonesia, bagi universitas, untuk meneliti baterei karena baterei ini yang masih belum maju sekali teknologinya bahkan di tingkat internasional sekali pun," ujarnya.

Enam perguruan tinggi yang mengerjakan peta jalan produksi mobil listrik nasional, lanjut Gusti, akan disatukan dalam satu pusat penelitian khusus bersama dengan berbagai lembaga penelitian di bawah Kementerian Riset dan Teknologi untuk memenuhi target produksi mobil listrik nasional pada 2018.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement