Ahad 29 Jul 2012 15:00 WIB

Esemka Siapkan Dua Tipe Baru

Mobil Esemka
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Mobil Esemka

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Solo Manufaktur Kreasi (PT SMK) kini kembali menyiapkan dua purwarupa (prototype) mobil jenis lain untuk diuji di Balai Thermodinamika Motor dan Propulis (BTMP), meskipun untuk uji emisi mobil Esemka Rajawali belum selesai.

"Saat ini telah disiapkan purwarupa Mobil Esemka Rajawali II dan Esemka Bima untuk menjalani uji emisi," kata Teknisi PT SMK, Dwi Martono (Totok) kepada wartawan di Solo, Minggu.

Ia mengatakan, pengembangan purwarupa Mobil Esemka Rajawali I yang saat ini tengah mempersiapkan diri menjalani uji emisi tetap berjalan.

Pihaknya justru berharap, pada 17 Agustus 2012 mendatang ketiga mobil tersebut dapat diluncurkan secara bersamaan.

"Persiapan purwarupa Rajawali II dan Esemka Bima saat ini sudah menjalani beberapa kali uji coba dan kita siapkan untuk uji formalnya," katanya.

Dikatakan dia, Mobil Esemka Rajawali II merupakan pengembangan dari pendahulunya, Esemka Rajawali I. Bentuk body mobil Esemka Rajawali II nantinya juga akan jauh berbeda jika dibandingkan seri pendahulunya.

"Rajawali I kan beratnya 1800 KG dan kita perbaiki saat ini sudah jadi 1660 KG. Untuk Rajawali II ini bobotnya hanya 1270 KG," kata Totok sambil menambahkan sementara untuk type Esemka Bima, merupakan mobil mini truk yang diperuntukkan mobil angkut barang.

Totok menambahkan, hasil dari beberapa uji coba mandiri yang dijalani dua purwarupa mobil tersebut menunjukkan hasil positif.

Uji mandiri kedua tipe terbaru dari Mobil Esemka tersebut dilakukan di National Motor di Malang Jawa Timur yang merupakan salah satu rekanan Esemka.

"Dua-duanya sudah menjalani uji trial dan hasilnya positif dan support kategori Euro II," katanya.

Meski telah memiliki purwarupa Esemka Rajawali II, namun Mobil Esemka Rajawali I tetap dipersiapkan secara total untuk uji emisi. Dari beberapa uji coba tes yang dijalani purwarupa Esemka Rajawali 1 di BTMP, mesin mobil tersebut sudah masuk kategori mesin Euro II.

"Masalahnya di berat yang tidak ideal. Dari awal 2,2 ton kemudian diperbaiki menjadi 1,8 ton dan saat ini sudah mencapai 1,6 ton. Dengan bobot yang sekarang itu sudah cukup untuk dapat lulus uji emisi," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement