Kamis 12 Jul 2012 15:51 WIB

Juni, Penjualan Mobil Turun 25 Persen

Sebuah showroom mobil di Jakarta
Foto: tahta adila
Sebuah showroom mobil di Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kebijakan Bank Indonesia menaikkan uang muka pembelian kendaraan bermotor sebesar 30 persen pada 15 Juni 2012 menurunkan penjualan mobil pada bulan lalu.

"Sampai dengan saat ini, penjualan mobil anjlok 10 hingga 25 persen akibat kenaikan uang muka kendaraan sebesar 30 persen," kata Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman Maman Rusdi di Jakarta, Kamis.

Dikatakannya, Gaikindo menargetkan penjualan mobil hingga akhir tahun mencapai 875.000 unit. Menurut Sudirman, kalangan APM masih memantau penjualan hingga akhir September.

"APM masih memonitor besarnya penjualan mobil dalam dua bulan ke depan. Menjelang Hari Raya Idul Fitri, biasanya ada peningkatan penjualan mobil baru sebesar 10 persen," katanya.

Akibat kenaikan uang muka sebesar 30 persen, penjualan untuk segmen Multi Purpose Vehicle (MPV) kelas menengah tidak mengalami peningkatan.

"Penjualan MPV menengah pada harga Rp 150 juta terus melambat dan hal tersebut juga dialami pada produk lain yang harganya di bawah Rp 250 juta," ujarnya.

Sedangkan Chief Executive Officer PT Astra International Tbk, Toyota Sales Operation Jodjana Jody mengatakan 70 persen penjualan kendaraan segmen di bawah Rp150 juta oleh sejumlah APM dibiayai secara kredit, sehingga masih sangat bergantung dengan uang muka.

Adapun, DP yang disetorkan untuk segmen tersebut pada setiap transaksi sebagian besar berkisar 10 sampai dengan 15 persen. "Kebijakan kenaikan DP tidak hanya mengganggu penjualan kendaraan kelas menengah tapi juga akan merusak penjualan kendaraan komersial, seperti truk dan pikap. Tercatat 90 sampai dengan 95 persen penjualan truk di Toyota dilakukan secara kredit," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement