Selasa 29 May 2012 01:00 WIB

Kemenperin Susun Kriteria Pengembangan Mobil Nasional

Esemka Rajawali
Foto: antara
Esemka Rajawali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah menyusun kriteria pengembangan mobil nasional (mobnas) berkapasitas mesin di bawah 1.000 cc.

"Kemenperin masih membuat syarat-syarat mobil nasional dan meminta produsen mobil nasional untuk meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN)," kata Menteri Perindustrian M.S Hidayat di Jakarta, Senin (28/5).

Selama ini, kata dia, TKDN untuk komponen mobil nasional sekitar 30--80 persen, hanya mesin dan transmisi yang masih diimpor dari China.

Hidayat mengatakan bahwa pemerintah mengharapkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membantu permodalan bagi produsen mobil nasional.

"Industri otomotif adalah industri padat modal, harus ada BUMN dan pihak swasta yang berinvestasi. Dibutuhkan Rp3 triliun untuk investasi mobil nasional di bawah 1.000 cc," paparnya.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa kondisi ekonomi global yang dibayang-bayangi krisis merupakan peluang dalam menciptakan pasar mobil nasional.

"Diperkirakan harga mobil nasional di bawah 10.000 dolar Amerika Serikat dan diperlukan jaringan 'after sales service' yang memadai agar produk tersebut diterima masyarakat," ujarnya.

Hidayat mengatakan bahwa mobil nasional Esemka tidak akan mampu bersaing dengan produk dari prinsipal Jepang jika kapasitas mesinnya 1.500 cc. "Saya mengimbau kepada prinsipal besar, seperti Toyota dan Daihatsu, untuk tidak membuat mobil di bawah 1.000 cc," katanya.

Mobil Esemka yang memiliki mesin 1.500 cc, menurut dia, akan sulit diterima pasar karena masyarakat banyak yang memilih mobil dengan kapasitas mesin seperti Esemka dari produsen Jepang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement