Rabu 16 May 2012 16:15 WIB

Mobil Hatchback: Kagak Ade Matinye!

Rep: M Akbar Widjaya/ Red: Heri Ruslan
Jeep Wrangler Arctic 2012
Foto: autoguide.com
Jeep Wrangler Arctic 2012

REPUBLIKA.CO.ID,  Mengutip istilah orang Betawi, pasar mobil hatchback  di Indonesia boleh dibilang kagak ade matinye! Buktinya? Hampir saban tahun pabrikan mobil mengeluarkan varian mobil hatchback. Entah dalam bentuk facelift  ataupun yang benar-benar All New Product.

“Segmen ini (hatchback) tidak akan mati,” kata Direktur Pemasaran Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy kepada Republika, di Jakarta.

Jonfis menyatakan pasar mobil hatchback di tanah air bakal semakin riuh. Dia percaya akan berbagai pabrikan mobil akan terus berinovasi memikat hati masyarakat. Kondisi semacam ini menurut Jonfis sangat baik bagi masyarakat. Pasalnya masyarakat akan memiliki pilihan yang lebih beragam dalam menentukan mobil.

Jonfis percaya seleksi alam akan bekerja. Kualitas dan kepercayaan konsumenlah yang bakal membuktikan produk apa yang akan tergusur dan tetap bertahan di pasaran.

Many come many go. Banyak yang datang dan banyak yang akan pergi dan mati,” ujar Jonfis, mengistilahkan ramainya pasar hatchback.

Mobil-mobil hatchback dipilih lantaran memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan mobil segmen lain seperti multi purpouse vehicle (MPV) ataupun sport utility vehicle (SUV). Mobil hatchback, kata Jonfis, dipilih karena karakteristik desain bodinya yang mungil. Desain semacam ini menurut Jonfis banyak diminati generasi muda yang punya karakteristik simpel, sporty, dan atraktif.

Bagi para keluarga muda, ukuran mobil hatchback dirasa tepat karena tidak harus memakan ruang parkir terlalu besar di dalam rumah.  Di samping itu, imbuh Jonfis, tidak semua orang membutuhkan mobil berpenumpang tujuh orang seperti pada mobil MPV. Terkadang ada orang yang membeli mobil sekadar untuk mobiltas ringan seperti mengantar anak sekolah dan berkumpul bersama teman terdekat.

“Bagi sejumlah orang mobil ini sudah cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata Jonfis.

Di pasar hatchback sendiri Honda punya produk yang sudah taka sing lagi di masyarakat, Honda Jazz. Sempat merajai pasar hatchback sejak 2003, penjualan Jazz terjun bebas pada pertengahan 2011. Pemicunya? banjir Thailand memporak-porandakan pabrik Honda di negeri Gajah Putih itu sehingga membuat pasokan komponen ke tanah air seret.

“Kendala penjualan Jazz karena banjir Thailand,” ujar Jonfis.

Dahsyatnya dampak banjir Thailand terlihat dari catatan penjualan Honda di kuartal pertama 2012. Sepanjang Januari 2012, Jazz hanya terjual dua unit. Bulan berikutnya membaik menjadi 404 unit. Bulan selanjutnya mulai normal pada angka 2354 unit. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan, total penjualan Jazz sejak Januari hingga April 2012 sebanyak 4.221 unit.

Jonfis mengatakan, perlahan namun pasti operasional pabrik Honda di Thailand mulai berjalan normal. Dia memperkirakan pada Juni dan Juli 2012, tak ada lagi cerita kendala produksi lantaran seret pasokan komponen. Sepanjang 2012 sendiri Honda menargetkan keseluruhan penjualan sebanyak 70 ribu unit.

“Produksi sekarang sudah membaik dan akan segera normal,” kata Jonfis.

Besarnya kue penjualan di segmen hatchback juga mengundang antusiasme PT Mazda Motor Indonesia (MMI) untuk ikut ambil bagian. Lewat produk yang diberi nama Mazda2, MMI memberikan perlawanan lumayan tangguh kepada para pesaing-pesaingnya.

Hal ini dibuktikan Mazda lewat raihan penjualan yang mereka peroleh sejak Januari hingga April 2012 yakni sebanyak 1346 unit. Raihan tersebut sukses menempatkan Mazda2 dalam urutan tiga besar penjualan mobil hatchback di tanah air setelah Toyota Yaris dan Honda Jazz.

“Mazda2 masih menjadi penyumbang terbesar volume penjualan Mazda tahun ini,” kata Manager Marketing Mazda Motor Indonesia, Astrid Aryani.

Astrid mengatakan mobil hatchback merupakan pasar yang sangat penting bagi Mazda. Hal ini mengingat potensi pasar yang masih sangat terbuka lebar. Astrid percaya Mazda2 bakal terus menjadi salahsatu pilar penting dalam meningkatkan penjualan Mazda di Indonesia.

“Kami targetkan penjualan Mazda2 sebanyak 400 sampai 500 unit perbulan,” kata Astrid mengenai target penjualan Mazda2 di 2012.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement