Selasa 12 Dec 2017 16:44 WIB

Lampu Check Engine Mobil Menyala, Mungkin Ini Masalahnya

Rep: Rossi Handayani/ Red: Winda Destiana Putri
Lampu check engine. Ilustrasi
Foto: Digitaltrends
Lampu check engine. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikon oranye berbentuk mesin terkadang muncul di bagian depan mobil dekat kemudi. Hal tersebut terjadi bukan hanya ada gangguan, ini juga menjadi pertanda ada yang salah di dalam kap mobil.

Mengabaikan pertanda tersebut, kemungkinan nantinya bisa membuat Anda kesulitan di kemudian hari. Atau dapat merogoh kantong yang dalam untuk memperbaiki kerusakan.
 
Lampu Check Engine memperingatkan masalah mulai dari tutup bensin yang tidak dikencangkan dengan benar, hingga pada kegagalan yang lebih serius seperti, catalytic converter (konverter katalitik) yang buruk. Untuk mengetahui lebih lanjut, inilah beberapa masalah paling umum yang bisa memicu hidupnya tanda lampu Check Engine, dilansir dari laman Digital Trends.
 
Sensor Oksigen
Sensor oksigen (kadang disebut sensor O2) mengukur jumlah oksigen yang tidak terbakar dalam sistem pembuangan mobil. Ini mengirimkan data ke komputer kendaraan, yang menggunakannya untuk mengatur campuran udara dan bahan bakar yang masuk pada silinder.
 
Sebuah mobil akan terus berjalan meski sensor O2 perlu diganti, tapi akan menghabiskan bahan bakar lebih banyak dari biasanya. Dalam jangka panjang, sensor O2 yang buruk dapat merusak komponen seperti busi dan catalytic converter. Hal ini juga menyebabkan mobil gagal melakukan uji emisi.
 
Tutup Bensin Longgar
Bagian tutup bensin yang longgar adalah salah satu alasan paling umum mengapa lampu Check Engine menyala. Tutup ini merupakan bagian penting dari sistem pengiriman bahan bakar mobil. Terutama, ini mencegah asap bensin meninggalkan tangki bahan bakar, dan ini membantu menjaga keseluruhan sistem di bawah tekanan yang benar.
 
Jika lampu Check Engine Anda menyala setelah mengisi bahan bakar, segera pastikan tutupnya tidak longgar. Namun terkadang bagian tutup tersebut mungkin perlu diganti.
 
Konverter Katalitik
Konverter katalitik diintegrasikan ke dalam sistem pembuangan kendaraan. Ternyata karbon monoksida yang dihasilkan selama proses pembakaran menjadi karbon dioksida. Ini bagian yang cukup sederhana, dan kegagalannya seringkali bisa dicegah. Kabar baiknya, karena biaya yang baru antara 200 USD dan 600 USD tergantung pada model mobil. Setiap mobil yang berjalan dengan bensin memiliki catalytic converter.
 
Melakukan perawatan rutin, seperti pergantian oli tepat waktu adalah kunci untuk menjaga catalytic converter mobil dalam keadaan bekerja. Jika Anda tinggal di kota dan kebanyakan berkendara dalam jarak pendek, naik mobil Anda di jalan raya sesekali untuk memastikan catalytic converter tidak tersumbat. Kemudian jaga agar mata, dan telinga tetap terbuka untuk mengetahui suara yang tidak biasa, atau asap yang berasal dari knalpot.
 
Busi atau Koil Pengapian
Sederhananya, sebuah koil pengapian menghasilkan listrik busi perlu menyalakan bahan bakar dan campuran udara di dalam silinder. Mobil klasik memiliki koil tunggal, namun banyak kendaraan modern menggunakan satu koil per silinder.
 
Jika memiliki V8, Anda bisa memiliki delapan koil terpisah, dan Bugatti Chiron memiliki 16. Tidak peduli berapa banyak yang Anda miliki, koil yang tidak berfungsi hampir pasti akan memicu hidupnya lampu Check Engine. Tapi ingat, jika mobil Anda membakar diesel, Anda tidak memiliki koil pengapian atau busi.
 
Kabel Busi yang Buruk
Sesuai namanya, kabel busi mentransfer listrik dari koil ke busi. Tanpa itu, bahan bakar dan campuran udara di dalam silinder tidak akan menyala.
 
Sebagian besar mobil menggunakan satu kabel per silinder, namun ada model, terutama beberapa Mercedes-Benz yang lebih tua dengan dua busi per silinder, dan akibatnya dua kabel. Gejala kabel busi yang buruk termasuk gangguan penurunan kinerja mesin yang nyata, dan jarak tempuh gas yang lebih rendah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement