Kamis 26 Jan 2017 08:28 WIB

Strategi Penjual Aksesori Kendaraan Hadapi Persaingan dengan Toko Daring

Aksesoris kendaraan. Ilustrasi
Foto: Google
Aksesoris kendaraan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjamurnya transaksi elektronik alias e-commerce termasuk toko daring aksesori mobil turut berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis para penjual aksesori mobil yang memiliki toko fisik. Hal itu diakui oleh salah satu penjual aksesori mobil di pusat perbelanjaan otomotif Mega Glodok Kemayoran, Jakarta, Widodo.

"Memang cukup terasa sejak 2015 lah Mas, gara-gara banyak yang beli lewat internet itu, mungkin karena harganya lebih murah," kata Widodo saat ditemui di tokonya, dikutip laman Antaranews. Widodo mengakui harga yang ditawarkan di tokonya terpaut sekira Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu dengan yang dibanderol toko-toko daring.

Namun, menurut Widodo, harga yang ia berikan kepada pelanggannya merupakan harga yang sudah meliputi biaya pemasangan. "Belum lagi menghitung kontrak toko, internet kan nggak ngontrak, saya juga bayar pegawai," kata Widodo yang mengaku mempekerjakan tiga orang pegawai untuk membantu pekerjaannya di tokonya itu.

Lantas bagaimana Widodo menghadapi persaingan dengan keberadaan toko-toko daring? Ia menyebutkan jaminan produk dan kemudahan mengklaim garansi pembelian. "Sekarang kalau barang yang didapat rusak, mereka mau komplain ke mana? Harus bayar lagi ongkos kurir, kemudian barang datang ternyata rusak lagi, kurir lagi, nunggu lagi," katanya.

"Kalau beli di toko-toko seperti saya ini mau komplain barang tidak sesuai tinggal datang, kita enggak bakal bertele-tele," ujar pria yang sudah membuka tokonya sejak 2013 itu menambahkan.

Widodo mengakui ada pelanggan tetapnya yang memang pernah ngeyel membeli aksesori melalui toko daring, namun pemasangan hingga perbaikan bahkan akhirnya penggantian dilakukan di tokonya. "Pernah pelanggan saya, sudah sering beli di sini, kemudian dia beli dari internet, mau pasang ya saya layani. Tapi barangnya cacat, nunggu kiriman penggantian lama, sama saja. Ujung-ujungnya minta ganti pakai barang di toko saya," kata Widodo.

Sementara itu, penjual aksesori mobil lain di MGK, Frans, mengatakan bahwa kebiasaan pembeli yang membandingkan harga dengan banderol di toko-toko daring kerap membuat beberapa penjual di MGK malas melayani pembeli tersebut. "Kadang mereka datang, tanya harga, langsung bandingin dengan yang di toko online, kan pasti beda. Banyak yang malas meladeni kalau sudah begitu," kata Frans.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement