Jumat 06 Jul 2012 23:56 WIB

Prestasi Taekwondo Indonesia Dinilai WTF Meningkat

Pertandingan taekwondo. (ilustrasi)
Foto: Antara/Fachrozi Amri
Pertandingan taekwondo. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Prestasi Indonesia di cabang beladiri asal Korea Selatan, taekwondo, dinilai meningkat pesat karena berhasil memperoleh medali dalam beberapa kejuaraan setelah sebelumnya seringkali gagal. Penilaian itu langsung disampaikan oleh Presiden Federasi Taekwondo Dunia (WTF) Chungwon Choue.

"Taekwondo Indonesia mengalami peningkatan prestasi yang cukup pesat. Sejak SEA Games sampai dengan 'University World Championship' pada Juni lalu di Korea, atlet taekwondo Indonesia sudah mendapatkan nomor baik pada 'kyorugi' maupun 'Poomsae'," kata Chungwon Choue. Penilaian itu disampaikan alam keterangan tertulis Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI), di Jakarta, Jumat (6/7)

Chungwon Choue menyatakan kekagumannya terhadap prestasi atlet Indonesia tersebut saat bertemu dengan Ketua Umum PB TI, Letjen Marciano Norman pada Kamis (5/7). Kunjungan Chungwon Choue merupakan kunjungan balasan karena sebelumnya Marciano Norman ke markas WTF di Seoul, Korea Selatan, pertengahan Maret lalu.

Sekarang ini, Taekwondo mempunyai dua kompetisi resmi yakni "Kyoruki" yaitu pertandingan kontak fisik langsung untuk menentukan menjadi pemenangnya, dan "Poomsae" atau Jurus yang menampilkan berbagai pola teknik Taekwondo yang memiliki pola tetap untuk menjadi yang terbaik.

Prestasi taekwondo Indonesia sempat menurun. Namun, dalam waktu satu tahun di bawah kepemimpinan Marciano Norman, atlet taekwondo nasional sudah mulai kembali menapaki prestasi dunia.

Dalam pembicaraannya dengan Ketua Umum PBTI, Presiden WTF mengatakan taekwondo Indonesia memiliki prospek cerah. "Saya bisa melihat masa depan yang cerah bagi para taekwondoin Indonesia. Mereka berpotensi bagus," ujar Chungwon, yang didampingi Duta Besar Korea Selatan Kim Young-Sun.

Chungwon menegaskan akan terus memberikan dukungan positif kepada PBTI untuk meningkatkan kualitas para pelatih, wasit, maupun atlit taekwondo Indonesia dengan lebih banyak memberi kuota atau kesempatan melalui seminar, pelatihan yang diselenggarakan oleh WTF.

Selain itu, WTF juga akan memberikan kepercayaan kepada PBTI untuk menyelenggaran kejuaran international di Indonesia, seperti Kejuaraan Junior Asia pada Juni tahun depan, maupun Kejuaraan Dunia Poomsae yang juga akan diselenggarakan pada November 2013.

Kedua kejuaraan internasional tersebut merupakan hal yang membanggakan.  Pasalnya, dalam sejarah taekwondo nasional, ini merupakan kali pertama diselenggarakannya kejuaraan bergengsi di Indonesia.

Marciano menyambut baik dukungan positif dari Presiden WTF tersebut. "Saya optimis kejuaraan besar tersebut akan mendorong dan meningkatkan prestasi atlet taekwondo nasional. Ini menjadi ajang peningkatan prestasi bagi atlet kita, dalam upaya meraih prestasi internasional," kata Ketua Umum PBTI.

Pada kesempatan kunjungan tersebut, Presiden WTF juga memberikan penganugerahan sabuk hitam kehormatan Dan VII WTF kepada Ketua Umum PBTI. Sebelumnya, Marciano juga telah mendapatkan sabuk kehormatan Dan VII dari President of Headquarter of Taekwondo Federation di Kukiwon, Korea Selatan yangg merupakan pusat Taekwondo dunia.

Penyematan sabuk itu juga suatu penghormatan bagi dunia taekwondo Indonesia. Penganugerahan inimenjadikan Marciano Norman sebagai satu satunya pemegang dua gelar Dan VII, baik dari WTF maupun dari Kukiwon.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement