Rabu 14 Mar 2012 13:32 WIB

Tiga Negara Ini tak Pernah Kirim Atlet Wanita ke Olimpiade

Rep: Friska Yolandha/ Red: Hafidz Muftisany
Atlet Muslimah (ilustrasi)
Foto: islamicvoice.com
Atlet Muslimah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Komite olimpiade Internasional (IOC) mengharapkan perempuan diikutsertakan dalam ajang pertandingan dunia, olimpiade. Sepanjang sejarah olimpiade, tiga negara dicatat tidak pernah mengirimkan atlet perempuannya ke olimpiade.

Ketiga negara tersebut adalah Arab Saudi, Brunei Darussalam, dan Qatar. Ketiganya hanya mengirimkan atlet-atlet laki-laki saja.

"Kami mengharapkan bagi negara yang tidak pernah mengirim atlet perempuannya ke olimpiade untuk memberi kesempatan pada gender tersebut, termasuk Arab Saudi," ungkap Direktur Umum IOC, Christophe De Kepper, dilansir dari laman Reuters, Rabu (14/3).

Bulan lalu Pengamat Hak Asasi Manusia (HRW) mengkritik panitia olimpiade yang memberi toleransi pada negara-negara Teluk atas diskriminasi yang mereka lakukan. Pada akhirnya satu negara melunak. Qatar yang menawarkan diri menjadi tuan rumah untuk Olimpiade 2020 akhirnya mengatakan akan mengirim atlet perempuan mereka untuk pertama kalinya.

"Saat ini kami tengah mencari solusi terbaik untuk masalah ini. Kami berharap ketiga negara tersebut dapat mengirimkan atlet perempuannya untuk bertanding di olimpiade," lanjut De Kepper.

IOC telah menawarkan Qatar undangan olimpiade mellaui wild card untuk dua atlet perempuannya menuju London. Kedua atlet itu adalah perenang Nada Arkaji dan sprinter Noor al-Malki.

Olahraga, dalam masyarakat patriarki di Arab Saudi, hanya dikhususkan bagi atlet laki-laki. Lebih buruk lagi, kejuaraan-kejuaraan yang berlangsung di stadion pun hanya boleh dilihat oleh laki-laki. Hal tersebut mirip seperti pertama kali olimpiadde dilaksanakan di Athena. Hanya laki-laki yang boleh mengikuti olimpiade, dan hanya laki-laki pula yang boleh melihatnya.

IOC mengharapkan seluruh atlet yang berasal dari 204 negara yang termasuk dalam Komite Olimpade akan mengikuti olimpiade di London, termasuk para perempuan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement