Ahad 19 Nov 2017 18:30 WIB

Etape II TdS: Tanjakan Ekstrem dan Jatuh Jelang Finis

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
Sejumlah pembalap melewati tanjakan pada etape kedua Tour de Singkarak 2017, di Sitinjau Laut, Padang, Sumatra Barat, Ahad (19/11). Sebanyak 101 pembalap dari 19 tim berpacu pada etape kedua dengan rute Pantai Carocok, Painan, Kabupaten Pesisir Selatan menuju Sawahlunto sejauh 155,9 kilometer.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Sejumlah pembalap melewati tanjakan pada etape kedua Tour de Singkarak 2017, di Sitinjau Laut, Padang, Sumatra Barat, Ahad (19/11). Sebanyak 101 pembalap dari 19 tim berpacu pada etape kedua dengan rute Pantai Carocok, Painan, Kabupaten Pesisir Selatan menuju Sawahlunto sejauh 155,9 kilometer.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG — Perhelatan balap sepeda kelas dunia, Tour de Singkarak berlanjut ke etape kedua pada Ahad (19/11) ini. Setelah menjalani etape pertama dengan jalur yang secara umum merupakan jalan menurun dari Tanah Datar menuju Kota Padang, etape kedua ini bisa dibilang memiliki rute ekstrem dengan tiga titik sprint dan tiga titik King of Mountain (KOM). 

Etape kedua dimulai dari Pantai Carocok di Painan, Pesisir Selatan menuju Lapangan Segitiga di Kota Sawahlunto, Sumatra Barat, dengan total panjang 155,9 km. Jalurnya dari tepi pantai hingga menjelang Bukit Barisan.

Etape kedua dari Pesisir Selatan menuju Sawahlunto memang dikenal sebagai salah satu jalur ter-ekstrem dalam Tour de Singkarak. Tiga titik sprint yang harus dilalui pembalap ada di Tarusan, Bandar Buat dan Selayo. 

King of Mountain yang harus ditaklukkan berada di Bungus, Bukit Lampu dan Air Sirah. Pebalap juga harus mampu melalui jalur pendakian nan panjang, di Sitinjau Lauik. Namun berbagai tantangan tersebut buktinya mampu dillalui 108 pembalap yang tampil dalam Sport Tourism Tour de Singkarak etape kedua ini. 

Drama pun sempat mewarnai perebutan juara menjelang garis finish di Sawahlunto. Pembalap dari tim Tabriz Shahrdary Iran, Ghader Mizbani, sempat terjatuh dari sepedanya di sisa 500 meter menjelang finis.

Meski sempat terjatuh, namun jaraknya yang cukup jauh dibanding pembalap di belakangnya membuat Ghader mampu beranjak dan mempertahankan posisi ketiga di etape kedua ini. Ghader memang memiliki selisih waktu hingga dua menit dibanding pebalap yang mengunci posisi keempat di belakangnya.

Susah payah Ghader menyelesaikan sisa jarak di etape kedua, membuatnya harus dirawat tim medis. Bahkan, ia tak bisa naik ke podium juara lantaran harus mendapat perawatan. Ghader pun dilaporkan mengalami cedera bahu dan tangan.

Direktur Balap Jamaludin Mahmud mengatakan, meski sempat mendapat perawatan, dipastikan Ghader tetap mampu melanjutkan balapan di etape ketiga esok hari. "Besok dipastikan Ghader tetap ikut balapan etape ketiga," katanya di Sawahlunto, Ahad (19/11).

Posisi juara pertama dan kedua di etape kedua Tour de Singkarak hari ini ditempati oleh Daniel Whitehouse dari CCN Team Inggris dan Khalil Khorsid yang merupakan rekan setim Ghader dari Iran. Whitehouse sendiri mengunci posis pertama dengan raihan waktu 4 jam 3 menit 3 detik.

Meski terbilang berat, etape kedua menyajikan pemandangan alam yang elok. Sebut saja panorama Pantai Painan, Bungus, Sitinjau Lauik hingga eksotisme Kota Sawahlunto dengan peninggalan kolonialnya.

Tour de Singkarak sendiri merupakan ajang sport tourism balap sepeda pertama yang dihelat di Indonesia. Dalam gelarannya pada 2017 ini, seluruh pembalap bakal menaklukkan rintangan di 9 Etape dengan total panjang lintasan 1.250 km.

Pada etape pertama Sabtu (18/11) kemarin, pembalap asal Jerman yang tergabung dalam tim Embrace The World Cycling atas nama Muller Robert, berhasil Finish terdepan dengan catatan waktu 2 jam 32 menit 48 detik.

Disusul pada urutan kedua, pembalap asal Thailand Continental Cycling Team dengan torehan waktu sama 2.32.48, dan di urutan ketiga diraih oleh pembalap asal Indonesia, Hibatullah Jamal, yang tergabung dalam KFC Cycling Team dengan torehan waktu 2.32.52

Untuk klasifikasi tim diraih oleh Tabriz Shahrdary Team dengan total waktu 7.40.47, Thailand Continental Cycling Team dengan catatan waktu 7.42.24 dan Emmbrace The World Cycling dengan total torehan waktu 7.42.24

Untuk tim terbaik dari Indonesia, KFC Cycling berada pada urutan pertama dengan catatan waktu 7.40.47, disusul oleh BRCC Banyuwangi dengan catatan waktu 7.44.24 dan PGN Road Cycling Team yang mencatat total waktu yang sama yakni 7.44.24. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement