Senin 01 Jan 2018 06:06 WIB
Outlook 2018

Ajang Turnamen Super Series Bukan Panggung Sesungguhnya Marcus/Kevin

Rekor Dunia Kevin/Marcus
Foto: Humas PBSI
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon

Marcus/Kevin memang turut mengantarkan tim putra Indonesia meraih medali emas SEA Games 2015. Namun, gelar tersebut tidak lah “se-mentereng” Asian Games dan Olimpiade, pun didapat di event beregu. Di individual event, Marcus/Kevin harus puas dengan medali peraknya setelah di babak final kalah dari Angga/Ricky.

Berjaya di ajang superseries belum tentu bersinar di ajang besar, apalagi di multi event seperti Asian Games dan Olimpiade. Belajar dari Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong yang sukses dengan belasan gelar superseries namun harus menelan pil pahit di turnamen besar. Lee/Yoo belum pernah menjadi juara dunia.

Di kandang sendiri, Lee/Yoo kalah di babak final Asian Games 2014. Mereka pun gagal di Rio 2016. Di Thomas Cup, Lee/Yoo juga gagal mengantarkan tim Korea Selatan merebut piala. Di babak perempat final Thomas Cup 2014, Lee/Yoo yang hadir sebagai ganda putra pertama harus kalah dari Ahsan/Hendra. Di babak semifinal Thomas Cup 2016, lagi-lagi Lee/Yoo kalah dari Ahsan/Hendra.

Kiprah Marcus/Kevin di turnamen besar memang belum sebanyak Lee/Yoo. Marcus/Kevin tercatat baru ambil bagian di Sudirman Cup dan Kejuaraan Dunia 2017.Di laga hidup dan mati antara Indonesia lawan Denmark saat Sudirman Cup, Marcus/Kevin gagal menyumbang poin dan membuat Indonesia gagal lolos dari group stage.

Marcus/Kevin yang diandalkan dan diharapkan mengantar Indonesia lolos ke babak perempat final, nyatanya kalah dari Mathias Boe/Carsten Mogensen.“Propaganda” penuh tensi yang dimainkan Marcus/Kevin justru menjadi bumerang yang membuat mereka kalah. Marcus/Kevin yang telah memenangkan game pertama dan meraih match point terlebih dahulu, tampil over confident dengan gaya khasnya yang malah membuatnya tergesa-gesa dan kalah melalui adu setting di game kedua dan ketiga.

Di ajang Kejuaraan Dunia 2017, Marcus/Kevin terhenti di babak perempat final.Dengan bekal tiga gelar superseries yang didapat di awal tahun, Marcus/Kevin diharapkan mampu meneruskan estafet yang terakhir kali diraih Ahsan/Hendra pada tahun 2015.Namun, jangankan juara, tembus babak semifinal saja tidak.

Hadir sebagai unggulan ketiga, idealnya Marcus/Kevin mampu melangkah hingga semifinal. Chai Biao/Hong Wei dari Cina menjegal langkah Marcus/Kevin. Terlebih dahulu merebut game pertama, Marcus/Kevin tampil di bawah tekanan dan selalu tertinggal poin di game kedua dan ketiga. Sempat menyamakan kedudukan 20-20, Marcus/Kevin tampil kurang tenang dan kalah dengan skor akhir 21-11, 19-21, 20-22.

Superseries memang ajang yang cukup besar.Menjuarainya pun merupakan sebuah catatan prestasi tersendiri. Namun, banyaknya gelar superseries bukan lah jaminan bagi pemain untuk berbicara lebih di turnamen besar. Atmosfir Kejuaraan Dunia, Asian Games, Olimpiade, Thomas-Uber Cup, dan Sudriman Cup tentu jauh berbeda dengan turnamen superseries. Pressure dan tensi turnamen besar jauh lebih tinggi, apalagi saat harus berhadapan dengan musuh bebuyutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement