Selasa 21 Nov 2017 09:51 WIB

Calon Legenda Bulu Tangkis Indonesia

Rep: Fitriyanto/ Red: Elba Damhuri
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon
Foto: Humas PBSI
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cabang olahraga bulu tangkis masih menjadi andalan Indonesia di pentas internasional. Dari lima nomor yang selalu dimainkan dalam setiap kejuaraan bulu tangkis, yakni tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran, tercatat nomor ganda putra yang paling konsisten mencetak prestasi dunia.

Regenerasi di nomor ganda putra pun selalu berjalan dengan baik. Olimpiade 1992 di Barcelona boleh dibilang menjadi awal mula prestasi nomor ganda putra Indonesia.

Muncul nama Ricky Subagja/Rexi Mainaki, kemudian duet Candra Wijaya/Sigit Budiarto. Tren positf ganda putra diilanjutkan Markis Kido/Hendra Setiawan, selanjutnya ada pasangan Hendra Setiawan/MohammadAhsan.

Kini, ganda putra Indonesia juga tidak kehabisan stok pemain. Di tengah banyaknya ganda putra saat ini, yang mengilap prestasinya adalah Kevin Sanjaya Sukomuljo/Marcus Fernaldi Gideon.

Sepanjang tahun ini sebanyak lima gelar ajang super series, termasuk label super series premier, berhasil diraih pasangan Kevin/Marcus. Hasil ini tidak hanya menempatkan Kevin/Marcus berada di peringkat teratas peringkat dunia, tapi juga raihan prestasinya mampu menyamai rekor yang dicetak Hendra/Ahsan.

Adalah gelar kelima yang membuat pasangan Kevin/Marcus menyamai rekor Hendra/Ahsan adalah China Open Super Series Premier 2017 yang baru saja usai Ahad kemarin. Di partai final, pasangan yang dijuluki Minions ini berhasil mengalahkan musuh bebuyutannya, Mathias Boe/Carsten Mogensen, 21-19 dan 21-11.

Lima gelar super series pasangan yang dibentuk sejak 2015 ini adalah All England, India Super Series 2017, Malaysia Super Series 2017, Jepang Super Series 2017, dan Cina Super Series Premier 2017.

Bahkan, Kevin/Marcus berpeluang untuk memecahkan rekor yang ditorehkan Hendra/Ahsan pada 2013 lalu. Karena, sebelum tutup tahun 2017 masih ada dua ajang super series lagi, pekan ini giliran Hong Kong yang menjadi tuan rumah perhelatan super series. Lalu, 13 Desember mendatang ada Super Series Masters Finals yang digelar di Hamdan Sports Complex, Dubai, Uni Emirat Arab.

Candra Wijaya ketika dihubungi Republika, Senin (20/11), menyatakan, peluang untuk menambah gelar juara bagi Kevin/Marcus pada tahun ini masih terbuka. Namun, Candra mengingatkan Kevin/Marcus harus bisa menjaga kondisi dan mengatur peak performance.

"Sejauh ini memang sudah bagus buat mereka, namun perjalanan masih panjang. Mereka harus dapat menjaga kondisi dan mampu memilih turnamen yang tepat," kata Candra.

Masih kata Candra, pasangan Kevin/Marcus berpotensi terus mencetak prestasi dunia. Ia berharap duet Kevin/Marcus bakal menjadi legenda bulu tangkis Indonesia berikutnya.

Duet Boe/Mogensen pun mengakui kehebatan Kevin/Marcus di lapangan. "Kami harus dalam kondisi terbaik kami untuk melawan mereka. Mereka sangat bagus, permainannya sangat cepat. Kamu harus dalam puncak penampilanmu untuk melawan mereka," kata Boe dalam rilis yang diterima Republika.

Lewat kemenangan di Cina ini, rekor pertemuan Kevin/Marcus dan Boe/Mogensen pun perlahan mendekat menjadi 3-4. Sebelumnya, enam kali berhadapan, Kevin/Marcus tertinggal 2-4 dari Boe/Mogensen, dengan pertemuan terakhir mereka di Jepang Terbuka 2017 lalu. Saat itu, Kevin/Marcus juga menang 21-15 dan 21-14.

Seusai mengalahkan Boe/Mogensen, Marcus tetap membumi. "Kami terus mempelajari permainan mereka karena kami sudah sering kalah dari mereka. Kami berlatih lebih keras dan ada peningkatan dibanding pertemuan sebelumnya. Kami juga melihat apa yang kurang dari penampilan kami, mengapa kami kalah sebelumnya," ujar dia.

Dengan pencapaiannya ini, untuk sementara Kevin/Marcus tercatat sebagai raja super series 2017 mengungguli Srikanth Kidambi (tunggal putra India-empat trofi), Tai Tzu-ying (tunggal putri Taiwan- empat trofi), Chen Qingchen/Jia Yifan (ganda putri Cina-dua trofi), Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (ganda putri Jepang-dua trofi), Lu Kai/Huang Yaqiong (ganda campuran Cina-tiga trofi) dan Zheng Siwei/Chen Qingchen (ganda campuran Cina- tiga trofi).

"Saya masih belum bisa percaya tahun ini bisa sampai ke final super series sampai tujuh kali. Rasanya sangat senang. Saya sampai tidak bisa berkata apa-apa," kata Kevin dalam rilis Badmintonindonesia. (Tulisan diolah oleh Citra Listya Rini).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement