Selasa 24 Oct 2017 00:58 WIB

Kevin/Marcus Absen di Prancis karena Cedera

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ratna Puspita
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon finis sebagai peringkat kedua pada Denmark Open Super Series Premier 2017. Kevin/Marcus takluk dari pasangan juara dunia 2017, Zhang Nan/Liu Cheng, dengan skor 16-21, 24-22, 19-21 pada laga final.
Foto: Humas PBSI
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon finis sebagai peringkat kedua pada Denmark Open Super Series Premier 2017. Kevin/Marcus takluk dari pasangan juara dunia 2017, Zhang Nan/Liu Cheng, dengan skor 16-21, 24-22, 19-21 pada laga final.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Denmark Open Super Series Premier 2017 menyisakan cedera bagi pemain Indonesia. Pemain spesialis ganda purra Marcus Fernaldi Gideon mengalami cedera pada event yang digelar  di Odense Sports Park pada 17-22 Oktober lalu tersebut.  

Pebulutangkis asal Jakarta ini mengalami cedera pada bahu kanan saat ia bertanding dalam perang saudara melawan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi di semifinal. Akibatnya, Marcus bersama Kevin Sanjaya Sukomuljo tidak bisa berpartipsasi pada French Open Super Series yang digelar pekan depan. 

Pasangan ini memutuskan untuk mundur dari turnamen Prancis, guna mencegah cedera bertambah parah. Pelatih ganda putra Aryono Miranat mengatakan mereka terpaksa batal main agar menjalani pemulihan terlebih dahulu. 

Jika dipaksakan, Aryono mengkhawatirkan, mereka tidak bisa tampil maksimal. "Lebih baik setop tanding dulu. Cederanya di bahu kanan, sebetulnya tidak parah sih. Cuma terasa sedikit ngilu kalau smash. Mundur untuk menjaga supaya tidak jadi parah,” kata Aryono, Senin (23/10). 

Di Denmark, Kevin Sanjaya Sukomuljo/Marcus Fernaldi Gideon hanya finis menjadi runner-up.  Pasangan ganda putra ranking satu dunia ini gagal menyabet gelar setelah dikalahkan pasangan juara dunia 2017, Zhang Nan/Liu Cheng, melalui tiga gim permainan dengan skor 16-21, 24-22, 19-21.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Susy Susanti Kevin/Marcus sebenarnya sudah bermain dengan baik di final. Terbukti dengan hasil kekalahan tipis dengan lawan yang memiliki kekuatan seimbang. 

Hanya saja, ia mengakui pasangan ini kurang tampil dengan leluasa karena kendala cedera yang dialami Marcus. "Secara kondisi fisik, Marcus memang kurang fit, kurang tampil leluasa.Tapi menang atau kalah adalah hasil yang wajar dalam setiap turnamen," kata Susy 

Indonesia tak berhasil membawa pulang gelar dari turnamen Denmark Open Super Series Premier 2017. Andalan Indonesia lainnya, yakni ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, berakhir di semifinal. 

Pasangan juara dunia 2017 ini takluk dari wakil Hong Kong, Tan Chung Man/Tse Ying Suet, dengan skor 16-21, 18-21.

Susy mengatakan Indonesia memang mengandalkan perolehan gelar dari sektor ganda putra dan ganda campuran. Namun, dia mengatakan Tontowi/Liliyana gagal melaju ke babak final. 

Dia mengakui Butet tidak bisa menunjukkan kemampuan 100 persen karena terpengaruh cedera yang sebelumnya menderanya. Selain itu, Liliyana, yang tahun ini berusia 32 tahun, sudah tidak sekuat tahun sebelumnya karena faktor umur. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement