Jumat 25 Aug 2017 08:52 WIB

KOI akan Bantu Bola Tangan Agar Bisa Bersaing di Asian Games

Rep: Fitrianto Anto/ Red: Andri Saubani
Atlet Bola Tangan Indonesia Marselina (kanan) dihadang atlet Bola Tangan Hongkong pada pertandingan pertama dalam ajang 7th Asian Women's Youth Handball Championship di GOR POPKI Cibubur, Jakarta, Minggu (20/8).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Atlet Bola Tangan Indonesia Marselina (kanan) dihadang atlet Bola Tangan Hongkong pada pertandingan pertama dalam ajang 7th Asian Women's Youth Handball Championship di GOR POPKI Cibubur, Jakarta, Minggu (20/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bola tangan merupakan salah satu cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada Asian Games 2018 mendatang. Karena masih terbilang baru, Indonesia belum memiliki tim yang tangguh. Terbukti dari hasil test event Asian Games yang digelar 20-28 Agustus 2018 di Gedung POPKI Cibubur Jakarta Timur, tim Indonesia belum mampu memetik kemenangan.

Oleh sebab itulah, agar pada perhelatan Asian Games 2018 nanti tim bola tangan Indonesia tidak menjadi bulan-bulanan peserta lainnya, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) akan membantu penjajakan dengan negara lain yang sudah lebih maju prestasinya. Ketua Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC), Erick Thohir yang juga Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), menyatakan, pihaknya akan membantu menjajaki peluang kerja sama dengan federasi olahraga negara Asia lain demi memajukan olahraga yang masih tertinggal pembinaannya.

"Tujuan lain dari Asian Games 2018 adalah meratanya perkembangan olahraga di negara-negara Asia. KOI sudah pasti akan mendukung dan membantu induk organisasi olahraga, seperti ABTI demi meningkatkan kualitas mereka agar bisa bersaing di Asian Games nanti," kata Erick, Kamis (24/8).

Kejuaraan Bola Tangan Asia Remaja Putri VII (Women Youth Handball Asian Championship) yang digelar di GOR POPKI, Cibubur kembali bergulir, Kamis (24/8). Kompetisi yang diikuti tujuh negara, Indonesia, China, Kazakstan, Korsel, Hongkong, Jepang dan Uzbekistan semakin memanas. Negara- negara Asia Timur seperti Korea Selatan (Korsel), Cina, dan Jepang menguasai tiga besar klasemen sementara karena selalu menang dalam setiap pertandingan.

Meski kejuaraan ini berlabel remaja, namun secara menyeluruh kualitas atlet bola tangan Indonesia jelas tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Timur di sektor putri, serta beberapa tim Asia Tengah di sektor putra. Atas dasar itulah, menuju Asian Games 2018, Indonesia selaku tuan rumah masih mempunyai waktu untuk memperbaiki skill agar mampu bersaing.

Tidak hanya perbaikan performa para atlet, tetapi juga pelatih nasional. Terlebih, Asia Handball Federation (AHF) melalui Direktur Eksekutif, Ahmad Abu Al Lail menawarkan rekomendasi pelatih asing kepada Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI), dan juga mengadakan workshop bagi wasit serta pelatih nasional guna mengembangkan olaharaga bola tangan di Indonesia. "Saat ini Indonesia tengah mengajukan surat kepada AHF untuk meminta bantuan, salah satunya pelatihan pelatih. Kami sudah berdialog dengan federasi bola tangan Jepang dan mereka bersedia membantu pelatihan untuk tim Indonesia yang akan diturunkan di Asian Games 2018 nanti," ujar Wakil Ketua I ABTI, Amarta Imran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement